Minta MeMiles Dibuka atau Uang Dikembalikan

Merasa Diuntungkan, Member Bali Sebut MeMiles "Digoyang" Kompetitor

  24 Januari 2020 OPINI Badung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Kasus aplikasi MeMiles yang dikelola PT Kam and Kam dan dinilai menggalang dana investasi dari masyarakat hingga kini masih terus bergulir. Bahkan, bisnis yang kini kontroversial itu menyeret sejumlah artis Tanah Air hingga keluarga Cendana untuk dimintai keterangan.
 
 
Jika kasus MeMiles masih berproses hukum di Polda Jatim, namun disatu sisi sejumlah member berharap aplikasi MeMiles yang saat ini sudah tak bisa diakses melalui Playstore maupun App store yang kini diblokir bisa dibuka kembali. 
 
Padahal aplikasi MeMiles promosi yang dilakukan di aplikasi itu sebelumnya menjangkau captive member yang jumlahnya ratusan ribu akun. Kini sejumlah member di Bali pun meminta dana yang sudah dibayarkan untuk membeli slot iklan di aplikasi yang sekarang sudah ditutup itu bisa dikembalikan.
 
"Daripada uangnya dijejer dipajang dan dijemur seperti itu khan lebih baik kembalikan ke kami, karena itu uang kami juga. Kalau masalah hukum, kami tidak ikut campurlah," ucap Ayu Lusia Widyaningsih yang baru 3 bulan menjadi peserta aktif aplikasi MeMiles itu memberi kesaksian kepada awak media di Kuta, Jumat (24/1/2020).
 
Selama tergabung di aplikasi Memiles, Ayu mempromosikan usaha keripik yang diproduksinya mengakui usahanya mengalami peningkatan sampai 50 persen dari sebelumnya. Dan Ayu mengaku tidak mengejar reward yang ditawarkan. 
 
 
"Uang member itu ada kok. Persoalan legalitas yang ada sekarang silakan diselesaikan karena ia hanya butuh promosi di aplikasi yang terakhir memiliki 245 ribu akun itu," katanya.
 
 
Member lainnya yakni Yan Hendra menuturkan kasus yang sekarang menjerat PT Kam and Kam selaku pengelola aplikasi MeMiles, ia berharap persoalan hukum itu dapat diselesaikan tanpa mengorbankan para member yang secara aktif berbelanja slot iklan.
 
Untuk di Bali, kurang lebih 300 orang yang memiliki akun di aplikasi MeMiles dan aktif sebagai member. Yan Hendra mengungkapkan, aplikasi MeMiles bermanfaat untuk mempromosikan bisnis dan para anggota ini paham ada nilai yang harus dibayar untuk mempromosikan usahanya.
 
"Rata-rata UMKM dan mereka sangat diuntungkan oleh aplikasi MeMiles. Kalau sekarang ditutup, kami tidak bisa beriklan lagi," jelas member MeMiles, Yan Hendra seraya menyebut kasus ini lebih banyak digoyang oleh para kompetitor yang mata rantai bisnis terpotong dengan adanya aplikasi MeMiles ini.
 
Yan Hendra yang ditemani member lainnya Yuli Prihartati mengaku setiap pembelian slot iklan dilabel harga mulai yang termurah Rp 50 ribu hingga termahal Rp 200 juta. Untuk promo para member di Bali ini mengakui jika manajemen MeMiles sesekali menawarkan produk tertentu seperti mobil sebagai bentuk reward atau penghargaan.
 
"Kita akui memang sewaktu-waktu ada promo, contohnya reward mobil Pajero. Promo itu berlaku sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku tentunya," terang Yan Hendra ditemani member lainnya yakni Parni MBS, seorang pengusaha pete yang merasa diuntungkan MeMiles meski sebelumnya ia telah mengeluarkan uang Rp 20 juta untuk membeli slot iklan.
 
Selama memiliki akun di aplikasi MeMiles, Yan Hendra mengaku telah membeli slot iklan senilai Rp 30 juta. Para member ini sama-sama mengaku belum mendapatkan reward seperti dalam promo yang mereka ikuti. Meski begitu, peluang untuk mendapatkan reward atau hadiah menurut mereka hanya tinggal menunggu waktu saja.
 
"Aplikasinya sudah ditutup sejak pertengahan Desember kemarin. Awalnya tidak bisa diakses, namun lama kelamaan hilang sampai sekarang, padahal tahun ini pengelola aplikasi mentargetkan 1 juta peserta," pungkas Yan Hendra.(BB).