Jelang Pilkada Jembrana, Kekuatan Baru Terbentuk Siap Rebut 'Tahta'

  09 September 2019 POLITIK Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Tak lama lagi Jembrana akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada), sejumlah tokoh mulai bermunculan dan mulai pasang 'kuda-kuda'.
 
 
Sementara sejumlah partai politik di luar PDIP di Jembrana mulai pasang strategi untuk menghimpun kekuatan membentuk koalisi sebagai syarat merebut tahta tertinggi di bumi Makepung dan tanah Jegog, Jembrana. Minggu (8/9) koalisi terbentuk, diprakarsai Partai Golkar.
 
"Ya, kemarin kita sudah membentuk koalisi yang terdiri dari empat partai. Rapat kemarin dihadiri oleh pimpinan-pimpinan partai," terang Plt Ketua DPD Golkar Jembrana Made Suardana, Senin (9/9/2019).
 
Ditemui di Warung WTP Yehembang, Suardana yang juga anggota DPRD Provinsi Bali mengatakan, dalam rapat kemarin sepakat empat partai berkoalisi masing-masing Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB. Pertemuan berlangsung di Kantor Demokrat Jembrana.
 
"Tapi dalam rapat kemarin kita sepakat menjalin komunikasi yang baik dengan partai pemerintah yakni PDIP sebagai pemenang pemilu. Dimana program yang baik untuk rakyat kita dukung dan program yang kiranya kurang memihak ke rakyat kita kritisi," ujarnya didampingi istrinya Ni Wayan Wirti yang juga anggota DPRD Jembrana dari Golkar.
 
 
Poin kedua yang dibahas dalam rapat kemarin adalah terkait alat kelengkapan dewan (AKD). Dimana Golkar sebagai pemenang kedua meminta satu AKD, yakni fraksi. Sementara Gerindra dan Demokrat serta PKB masing-masing di AKD lain, misalnya BK atau lainnya.
 
 
Lanjutnya, rapat kemarin secara resmi belum membahas mengenai kesiapan Pilkada Jembrana. Namun diluar rapat, pembicaraan tersebut juga dibahas. Yang jelas menurutnya koalisi yang terbentuk nanti arahnya juga Pilkada Jembrana. Namun pembahasan kemarin yang utama adalah AKD.
 
"Tapi terkait Pilkada kita berbuat dulu dan terus berbuat hingga pada saatnya nanti kita benar-benar siap," imbuhnya.
 
Jika nantinya koalisi yang terbentuk juga bertarung untuk Pilkada Jembrana yang jelas Golkar menghendaki posisi Jembrana 1 dan mengehendaki pertarungan secara head to head karena dengan cara ini berpeluang merebut 'tahta'.
 
 
Saat ditanya apakah dirinya juga akan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Jembrana, Suardana mengatakan masih melihat peluang dan aturan yang ada. Jika aturan tetap mengharuskan anggota dewan yang maju ke Pilkada harus mundur, maka dirinya tidak akan mencalonkan diri di Pilkada dan akan menerima tokoh-tokoh lain atau kader partai.
 
"Intinya jika aturan tidak berubah, koalisi ini sebagai wadah dan siap menerima tokoh-tokoh lain atau kader partai yang akan maju di Pilkada Jembrana," tuturnya.
 
Pihaknya juga telah membaca pergerakan sejumlah tokoh masyarakat dan kader partai yang berkeinginan maju ke Pilkada Jembrana, seperti Made Prihenjagat, I Nengah Tamba dan I Ketut Widastra serta beberapa tokoh lainnya. Mereka juga berpeluang maju melalui koalisi yang terbentuk.
 
"Tapi sekali lagi rapat koalisi kemarin pembahasan resminya hanya terkait alat kelengkapan dewan. Sedangkan masalah Pilkada belum disinggung saat rapat. Tapi pembahasannya diluar rapat resmi," tutupnya.(BB)