Mengatasi Penyakit Kucing dan Anjing dengan Minyak Rajas

  24 Agustus 2019 KESEHATAN Denpasar

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Merawat dan memelihara binatang kesayangan seperti kucing, ayam, anjing dan ternak sapi sebenarnya tidak begitu sulit. Tetapi akan terasa bingung dan pusing tujuh keliling  jika seekor binatang kesayangan itu terindikasi terserang penyakit. Melihat animo warga yang cenderung memelihara dan merawat beberapa ekor binatang di atas, ada perusahaan yang memiliki rasa peduli agar semua ternak tersebut bisa terlindungi dari serangan penyakit. Minyak Rajas, begitulah nama produk yang kini akan diproduksi oleh PT Songgo Langit Persada.
 
 
Dita Riski, seorang penyayang binatang mempunyai pengalaman menarik dalam memakai Minyak Rajas untuk menyembuhkan  berbagai binatang piaraan. Awalnya ia mempunyai anjing, kucing yang menderita sakit kulit dan sudah dibawa ke dokter hewan. Hasil dioknosa dokter hewan menyebutkan bahwa kucing tersebut disebabkan oleh jamur. Gejala demikian bisa disebut ringworm karena lesi penyakit yang khas berbentuk bulat seperti cincin.
 
Ia yang juga sebagai Sekretaris Bali Animal Defender itu diberi resep obat untuk diminumkan ke hewan guna mendukung penyembuhan. Untuk pengobatan topikal, Riski memakai Minyak Rajas. Dengan dioleskan pada kulit yang terinveksi. Pengobatan tersebut dilakukan secara rutin dan hasilnya bagus. Hewan mulai tumbuh bulu halus. Riski juga memakai Minyak Rajas (anjing) resque yang diduga menderita demodekosis. Penyakit demodek disebabkan oleh tungau yang menyerang lapisan dalam kulit.
 
Hewan yang menderita demodekosis ditunjukkan dengan kulit yang keras ditumbuhi kerak, dan biasanya di area mata. Bila sudah terkategori serius (parah), kerak tersebut bisa tumbuh di seluruh tubuh. Untuk kasus ini Riski menggunakan Minyak Rajas dengan cara digosokkan ke area yang terinveksi hingga kerak runtuh dan bersih. Tujuan supaya Minyak Rajas menyerap sampai ke dalam kulit. Setelah itu didiamkan seharian, hewan dimandikan. Perawatan dilakukan rutin hingga hewan sembuh. Pengobatan dengan cara ini dianggap Riski ampuh menyembuhkan keluhan penyakit pada hewan.
 
 
 
Riski mempunyai organisasi penyayang hewan yang bernama Bali Animal Defender. Pada tiap  acara, Riski selalu berbagi tips pengobatan penyakit kulit dengan memakai Minyak Rajas. Banyak testimoni positif yang Riski dapatkan dari teman-teman sesama penyayang hewan khususnya dog lovers.
 
Penyakit ringworm dan scabies biasanya terjangkit pada ternak kucing dan kulit demodex pada anjing. Untuk mengatasi penyakit kulit demodex pada anjing, terlebih dahulu bulu kulit piaraan tersebut digundul lalu dioleskan Minyak Rajas. Minyak ini dioleskan secara merata dan diperlakukan di bagian kulit yang terjangkit demodex. Meski minyak ini dijilat oleh anjing saat dioleskan di sekujur tubuhnya, tetap terasa aman dan nyaman bagi anjing tersebut. Cara pemakaian Minyak Rajas memang cukup mudah. Produk itu dioleskan di sekujur tubuh anjing minimal dua kali dalam sehari yakni pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap tiga hari sekali  anjing yang terserang penyakit demodex dimandikan atau dibersihkan dengan sabun bersulfur.
 
Minyak Rajas mengandung kunyit dan minyak kelapa sehingga cukup bermanfaat. Kunyit sebagai anti inflamasi dan minyak kelapa untuk  percepat proses tumbuh bulu dan melembabkan kulit. Jika rutin dan telaten memakai untuk merawat seekor anjing maupun kucing, kulit binatang ini bisa menjadi halus kembali, apalagi pada binatang piaraan ini diberi juga obat minum, malah jauh lebih baik dan lebih cepat pulih. Intinya pengobatan oral apabila didukung dengan topikal pada hewan yang sedang menderita penyakit kulit akan mempercepat proses penyembuhan. asal pemiliknya sabar untuk melakukan treatment pengobatan secara telaten. Untuk kucing yang terserang penyakit kulit seperti jamuran, kata Riski, bisa cepat hilang. 
 
 
 
"Itupun tanpa konsumsi obat minum, cuma pakai Minyak Rajas. Hanya saja tanpa dimandikan. Cara pemakaiannya harus lebih tipis karena kucing lebih sensitif dari anjing,’’ jelas Riski.
 
Riski merupakan seorang penyayang binatang sekaligus sebagai Sekretaris Bali Animal Defender. Di rumah, Dita Riski memelihara dan merawat 5 ekor anjing. ”Dulu saya memiliki banyak namun sekarang tinggal lima ekor karena sudah banyak yang mengadopsi,” ujarnya.
 
Bali Animal Defender bergerak dalam animal protection yakni 75% di bidang hukum. Edukasi masyarakat seperti penyiksaan hewan, 25% feeding (makanan) dan rescue (penyelamatan). Selain itu, program vaksinasi dan steril serta karena ada izin pendirian dengan pembina Adi Patogi Simbolon, SH.MH. Organisasi Bali Animal Defender kini beranggota 33 orang yang sudah tidak awam terhadap pemakaian Minyak Rajas.(BB)