Mencuat Nama Prof. Dr. I Gede Wenten

Menakar Peluang Jabatan Menteri untuk Putra Bali

  13 Juni 2019 OPINI Nasional

nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Forum Tri Hita Karana (FTHK) adalah Grup Whatsapp (WAG) di dunia maya yang anggotanya umumnya pilihan. Tim Admin WAG biasanya memilih dan memasukkan seseorang dari kalangan umat Hindu dan orang Bali di Indonesia atas pertimbangan kiprahnya di dunia nyata. Karena itu, anggota WAG ini banyak berasal dari kalangan tokoh umat, pejabat negara dan mantan pejabat, pejabat dan mantan pejabat BUMN, pengusaha, aktivis ormas, LSM, politisi, akademisi, dan praktisi profesi. Perkembangan jumlah anggota relatif lambat karena proses seleksi keanggotaannya yang ketat.
 
 
Tanggal 5 Juni 2019, satu anggota memposting ke FTHK hasil scan halaman depan Tribun Bali edisi 4 Juni 2019 tentang 13 nama tokoh Bali yang potensial masuk dalam Kabinet Jokowi II. Lalu muncul diskusi tentang kemungkinan tokoh Bali tersebut duduk jadi menteri. Tampaknya hasil diskusinya menyimpulkan bila daya saing ke 13 tokoh Bali yang dimunculkan itu relatif rendah. Lalu, FTHK membangun diskusi tokoh alternatif kalangan Hindu yang potensial jadi Menteri. Maka hari itu juga muncul nama-nama nominasi kandidat yang berasal dari anggota WAG FTHK sebagai berikut:
1. Menristek : Prof. Dr. I Gede Wenten.
3. Menteri Pertanian : I Wayan Supadno
4. Menteri Koperasi & UKM : Wisnu Bawa Tenaya
5. Mensesneg : Ari Dwipayana
 
Sebenarnya juga sempat muncul nama Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD sebagai kandidat  Menteri Kesehatan yang pernah menjabat sebagai Rektor UNUD selama 2 periode, disamping nama Wayan Koster, Cok Ace dan Rai Mantra. Namun, karena beliau-neliau itu bukan anggota WAG, maka untuk sementara dikeluarkan dari proses nominasi lanjut.
 
Tanggal 6 Juni 2019, dengan semua pertimbangan yang ada, maka muncul nama kandidat dari anggota FTHK yang tampak terkuat dengan segudang prestasi, yaitu Prof. Dr. Ir. I Gede Wenten, M.Sc.. Prof. Dr. Ir. I Gede Wenten adalah seorang Guru Besar Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung, putra Bali dari Desa Pengastulan,Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng. Profil CV I Gede Wenten cukup menarik sehingga ada anggota yang bertanya bagaimana caranya mengenalkan agar kandidat FTHK ini dikenal dan dapat didorong oleh masyarakat Bali sebagai calon Manristekdikti. Diskusinya kemudian mengarah pada bagaimana cara menguatkan resonansi agar dukungan kepada Prof I Gede Wenten menguat, utamanya dari stakeholder FTHK di Bali. 
 
Kenapa harus dapat dukungan dari Bali? Karena menurut catatan hasil Pilpres, pasangan 01 menang mutlak di Bali hingga 90%. Namun, itu tidak serta merta memberikan jatah Menteri dari Bali. Jumlah suara orang Bali relatif kecil dibanding jumlah 80 juta pemilih pasangan 01 dari seluruh Indonesia. Karena itu, dukungan kuat dan utuh dari masyarakat Bali Bersatu harus diperoleh. Sekaligus juga, tokoh putra Bali yang dimunculkan adalah benar-benar tokoh yang mumpuni di bidangnya. Sehingga, saat ini paling rasional Bali memperoleh 1 pos Menteri, sama seperti Kabinet Jokowi I yaitu Menteri Koperasi dan UKM yang masih dipagang Bapak Puspayoga. 
 
Kali ini FTHK ingin mendorong munculnya tokoh alternatif lain dengan mainstraim berbeda. Biasanya pos kementrian untuk Bali dikaitkan dengan Kementrian Pariwisata dan Kementrian Koperasi dan UKM. FTHK ingin mendorong terpilihnya putra Bali terbaik sekaligus kompeten di bidangnya. Hasilnya adalah nama Prof. dr. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., anggota WAG FTHK muncul menjadi kandidat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) atas pertimbangan putra Bali, track record sesuai kompetensi dan prestasi di bidang ristek dan dikti yang luar biasa, berasal dari institusi (ITB) yang biasanya menyumbang tokoh Menristek (BJ Habibie, Hatta Rajasa, Kusmayanto Kadiman), dan kedekatannya dengan Jokowi Centre.
 
  
 
Setelah itu, diskusi WAG menjadi sepi.
 
Kebetulan saya cukup aktif di WAG FTHK dan banyak mendapat pesan WA via japri terkait tindak lanjut nominasi FTHK, baik dari kalangan FTHK, kalangan umat dari luar FTHK, bahkan dari komunitas innovator (non Bali) yang saya ikuti. 
 
Lalu tanggal 9 Juni 2019, saya menyentil teman-teman di WAG yang forumnya jadi sepi, dingin, hambar, nyeb, dan cara ngekoh dalam diskusi terkait dengan calon menteri. Saya meragukan FTHK sebagai representasi orang2 yg paham cara hidup berbangsa dan bernegara. FTHK hanya konsen kepada perkara pura, upacara dan upakara. Forum orang-orang yang rajin baca kitab Weda, takut pada Tuhan dan takut bila orang luar Bali sangat ekspansif mengubah Bali. Diskusi calon Menteri dari Bali seakan Tabu, Tenget dan Ajrawera.  
 
Tanggal 9 Juni 2019, jam 19.06 muncul ajakan untuk memikirkan kembali soal peluang Prof. IGede Wenten jadi Menristek. 
 
Upaya ini lalu ditindaklanjuti dengan membuat polling terbuka bagi FTHK. Kegiatan polling dimulai dari tanggal 9 Juni 2019 pukul 19.10 WIB dan berakhir tanggal 10 Juni 2019 pukul 22.22 WIB. Proses polling relatif singkat, hanya sekitar 27 jam saja. Tujuannya adalah agar polling berlangsung secepat-cepatnya untuk menghindari proses rekayasa yang berlebihan, serta untuk menjaring suara dukungan yang instant berdasarkan impresi anggota FTHK terhadap Prof. I Gede Wenten.
 
Berikut adalah hasil polling yang disimpulkan pada Senin, 10 Juni 2019 jam 22.53 WIB.
 
Polling ditutup Senin, 10 Juni 2019, pukul 22.22 WIB.
Kesimpulan Hasil Poling Langsung perihal Setuju/Tak Setuju/Abstain untuk pencalonan Prof Ir. I Gede Wenten (ITB) sebagai calon Menristekdikti Kabinet Jokowi-Amin.
 
Dasar hitung:
Jumlah anggota WAG FTHK = 155 orang
Jumlah anggota aktif secara instant (tak lama langsung baca) sekitar 70 orang.
Tipe anggota WAG yg aktif ikuti grup (setelah bbrp waktu, tunda) sekitar 105 orang
Tipe anggota FTHK yg aktif mengikuti link informasi (terkait Prof IG Wenten) sekitar 120 orang
Tipe anggota FTHK “tertidur” atau dalam status "pesan sampai, tapi tak dibaca" yang dieksklusi sekitar 30-35 orang.
Sehingga dasar penghitungan polulasi untuk polling di FTHK adalah hanya 120 orang.
Dalam polling yang mendukung pencalonan Prof IG Wenten baik dalam ekspresi setuju dengan mengisi poling, setuju tapi tidak mengisi poling serta setuju tapi terlambat mengisi poling, maka  jumlah anggota yang setuju adalah 45/120 (37.5%). Pilihan lainnya dalam polling adalah “Tidak Setuju” dan “Abstain”. Tidak ada anggota WAG FTHK yang mengisi pilihan “Tidak Setuju” dan “Abstain”.
 
Hasil Poling. 
Jika dibandingkan dengan tanggapan instan dari anggota, maka diperoleh 37/70 (53%) 
Dengan mempertimbangkan tanggapan anggota pasca poling ditutup, maka ada potensi Prof. IG Wenten mendapat dukungan di atas 70% bila polling berlangsung lebih panjang.
Proses polling ini berlangsung instan dan telah mereduksi kemungkinan rekayasa dalam penggalangan dukungan. Nama-nama anggota FTHK yang setuju, tidak memiliki kaitan afiliasi khusus dengan nominator, karena secara umum di antara anggota FTHK tidak saling kenal secara pribadi. Bahkan ada yang baru kenal saat poling diselenggarakan.
 
 
 
Akhirnya, kepada semua warga Bali, masyarakat Hindu Indonesia, kalangan Inovator, dan Akademisi, WAG FTHK dengan bangga mengenalkan putra Bali Prof. Dr. I Gede Wenten, M.Sc., dosen berprestasi tanpa saing dari ITB, putra Desa Pengastulan Buleleng Bali sebagai kandidat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 
 
Seberapa besarkah potensi Prof Dr. Ir. I Gede Wenten M.Sc. pilihan WAG FTHK dari dunia maya terpilih sebagai Menristekdikti pada Kabinet Jokowi II? Itu sepenuhnya tergantung pada dukungan stakeholder Bali. 
 
Doa kita adalah semoga Orang Baik yang terbaik dapat terpilih untuk membantu Orang Baik guna memperBAIKi Indonesia agar lebih Baik. Khusus untuk Bali, mungkin kehadiran Prof. Dr. Ir. I Gede Wenten, M.Sc. akan memberi wawasan baru dalam hal pembangunan SDM di Bali dan peradaban iptek di Bali sehingga Bali kedepan berkembang menjadi wilayah berperadaban maju. Om Tat Sat. Om Ang yang Namah Swaha.(BB)
 
 
WAG FTHK
13 Juni 2019
 
Gede Bayu Suparta (Yogyakarta)
Eksekutor Polling