Sampah Menggunung di TOSS Gunaksa, Petugas Kelimpungan Sampah Mencapai 22 Truk Belum Diolah

  27 Mei 2019 PERISTIWA Klungkung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Sudah sebulan terakhir tempat olah sampah setempat (TOSS) di Desa Gunaksa menumpuk sampah karena tidak bisa mengolahnya. Kondisi ini pun menyebabkan sampah menggunung layaknya tempat pembuangan akhir. Tumpukan sampah ini pun belum ada jaminan dapat segera diolah karena alat pengolahan sampah yang baru datang tak bisa dioperasikan.
 
 
Pantauan di Desa Gunaksa, pengolahan sampah oleh petugas dilakukan masih dilakukan. Pengolahan sampah ini dilakukan hanya sebatas memindahkan sampah yang telah datang ke wadah fermentasi yang disebut box peuyeum.
 
 
Tidak semua sampah yang datang dapat diolah petugas. Hal ini disebabkan kemampuan alat mengolah sampah tidak sesuai dengan jumlah sampah yang datang.
 
 
 
Kordinator Pengolahan Sampah TOSS Desa Gunaksa, Komang Mudastra menyebutkan, tiga ton sampah yang datang setelah dilakukan pengeringan, menyusut menjadi 1,5 ton. Namun saat dilakukan pengolahan menjadi pelet, pihaknya hanya mampu mengolah 350 kg sampah.
 
Pihaknya mengakui, keterbatasan alat membuat sampah yang datang tidak semuanya dapat diolah. Sementara alat pelet yang diberikan Indonesia Power, sampai saat ini belum bisa dioperasikan. “Kendalanya di daya listrik, TOSS hanya memiliki daya 13.000 VA sementara dibutuhkan peningkatan daya hingga 27.000 VA,” jelasnya.
 
 
 
Sayangnya peningkatan daya listrik yang dapat menghabiskan dana hingga Rp 15 juta tersebut harus dianggarkan terlebih dulu pihak desa. Paling cepat pada anggaran tahun 2020, peningkatan daya bisa dilakukan pihak desa. “Masih minta bantuan ke Indonesia Power untuk menalangi lebih dulu,” tuturnya.
 
 
Akibat tidak adanya anggaran tersebut, membuat mesin yang sudah seminggu tiba di TOSS Gunaksa ini pun terbengkalai. Sampah hasil fermentasi dan pencacahan pun terpaksa harus dikarungkan akibat tidak kunjung bisa diproses menjadi pelet. (BB)