Remehkan Gigitan Anjing, Gung Rai Meninggal Akibat Positif Rabies

  20 Mei 2019 PERISTIWA Klungkung

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Kepergian Anak Agung Gede Rai Karyawan (22) Minggu (19/5/2019) perlu menjadi pembelajaraan. Pasalnya, akibat meremehkan luka gigitan anjing, Gung Rai malah mengalami kejang-kejang hingga meninggal dunia. 
 
 
Diduga Gung Rai positif terjangkit rabies dari anak anjing yang menggigit jari tangannya di sekitar objek wisata Kali Unda, Desa Paksebali, Klungkung, dua bulan lalu.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Made Adi Swapatni mengungkapkan korban asal Peninjoan, Desa Paksebali, Klungkung mengalami gejala rabies, Sabtu (18/5/2019) ditandai dengan sesak nafas dan mulai phobia dengan angin
 
"Petugas menyarankan untuk opname, tapi bersangkutan menolak. Sudah minta keterangan keluarga dan rekannya, memang menolak untuk mencari VAR karena katanya gigitannya kecil," jelas Swapatni.
 
Sebelumnya korban memiliki riwayat gigitan anjing di jari tangannya. Ia sempat digigit anak anjing di sekitar objek wisata Kali Unda di Desa Paksebali. 
 
 
Selanjutnya pada Minggu (19/5/2019), gejala yang dialami pasien semakin terlihat. Korban mulai berontak akibat mengalami phobia angin dan phobia air. Keluarga juga menyebut korban tak mampu lagi minum air.
 
Setelah dibawa kembali ke RSUD Klungkung, Minggu (19/5/2019) sekitar pukul 18.00 Wita, kondisi korban semakin parah. Korban harus diikat di bed, karena terus berontak akibat fobia angin (aero phobia).
 
Selain sesak, remaja itu juga muntah sebanyak 20 kali, dan akhirnya korban meninggal dunia, Minggu (19/5/2019) sekitar pukul 18.30 Wita.
 
Meninggalnya korban karena positif rabies, membuat pihak keluarga dan rekan korban berbondong-bondong melakukan vaksinasi. Total ada 25 orang yang melakukan vaksinasi pasca meninggalnya korban.
 
 
Mereka yang melakukan vaksinasi merupakan keluarga yang merawat korban, teman-teman yang sempat diajak minun bersama dan pacar korban yang sempat dekat sebelum korban meninggal dunia.
 
Informasi di lapangan menyebutkan sebelum korban dilarikan ke rumah sakit, korban sempat dibawa ke pengobatan alternatif di wilayah Banjarangkan.
 
Mengingat gejalanya seperti orang kesurupan, keluarga membawanya berobat Bali (balian). Namun saat itu, malah baliannya meminta agar mengantar korban ke mantri di Wilayah Tegal Besar. Setelah dari mantri, barulah diketahui korban mengalami gejala rabies dan diminta ke RSUD Klungkung. (BB)