Gede Ngurah Wididana

Pembangunan Waduk, Solusi Alternatif Atasi Keluhan Warga Nusa Penida

  07 April 2019 EKONOMI Klungkung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi masyarakat Nusa Penida, khususnya masalah air bersih, bisa teratasi dengan pembangunan waduk. Menurut Gede Ngurah Wididana, seorang pengusaha sukses dalam bidang bisnis obat-obatan tradisional dan herbal memiliki sebuah solusi alternative, apalagi di daerah tersebut terdapat sumber-sumber mata air. Dari sumber mata air itudisedot  oleh pompa air, yang selanjutnya ditampung dalam waduk (reservoir).
 
 
Sumber mata air yang selama ini ditemukan antara lain  sumber mata air  Guyangan, Temeling, Tabunan dan Seganing. Hanya untuk menjangkaunya melewati kondisi yang berbukit-bukit. Air yang dialirkan melalui proyek perpipaan  dalam  waduk yang dibangun di tempat yang lebih tinggi itu dapat disalurkan ke tempat pemukiman penduduk. Air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga itu, jika mengalami kelebihan dapat dialirkan untuk mendukung pengembangan tanaman hortikultura maupun usaha peternakan.
 
Pengembangan lahan pertanian yang menekankan penggunaan hemat air itu dapat dilakukan sedemikian rupa sesuai kondisi agroekologi Nusa Penida. Berbagai jenis komoditas pertanian yang hemat air dapat dikembangkan, namun mampu memberikan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat antara lain tanaman buah naga, dan aneka jenis tanaman buah-buahan lain.
 
 
Pengembangan pertanian di lahan kritis dengan bantuan pompa air dilakukan dalam kawasan skala kecil 1-10 hektar, kawasan menengah 10-100 hektar dan skala besar 100 - 1.000 hektar. Uji coba pengembangan pertanian di kawasan tersebut dilakukan dalam skala kecil dengan dukungan dana dari APBD dan APBN, jelas pria yang dalam pemilihan legislatif  DPR RI dari daerah pemilihan Propinsi Bali mencitrakan dirinya dengan nama GNW 14.3.
 
GNW 14.3 berarti Gede Ngurah Wididana dari Partai Demokrat bernomor 14, calon legislatif  DPR RI nomor urut 3 dari partai berlambang mercy yang digawangi Made Mudirta tersebut. Untuk mengatasi masalah listrik, kata GNW 14.3,  baik bagi  masyarakat maupun pengembangan sektor pariwisata dapat dilakukan dengan membangun proyek menggunakan energi tenaga surya (matahari).
 
 
Semua itu diharapkan bisa mendukung kawasan Nusa Penida yang kini berkembang sebagai daerah pariwisata baru yang mulai mendapat kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu masyarakat Bali bisa melakukan kegiatan ritual keagamaan. Kondisi tersebut wajib diimbangi masyarakat setempat dengan kemauan dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan untuk kesinambungan dan mendukung pengembangan sektor pariwisata, tandas GNW 14.3.
 
Perairan laut Nusa Penida memiliki koleksi ratusan jenis ikan hias berwarna-warni. Hal tersebut menjadi daya tarik wisata bahari daerah itu. Selain potensi wisata yang beragam seperti Pantai Kelingking dengan benteng alam berupa wadas yang kokoh untuk menahan gempuran ombak nan keras.  Atas potensi alam yang demikian, yakni di perairan lautan maupun daratan mendorong pengelola sejumlah kapal wisata yang berpangkal di Pelabuhan Benoa,  
 
 
Kota Denpasar setiap pagi mengangkut ratusan wisatawan untuk menikmati panorama keindahan alam bawah laut  yang berangkat pagi hari, kemudian kembali pada sore harinya.  Kapal wisata yang dirancang sedemikian rupa di bagian bawahnya itu para penumpang yang hampir sebagian besar adalah wisatawan mancanegara dapat menikmati ratusan jenis ikan hias yang hidup bebas di habitatnya kawasan konservasi laut Nusa Penida.
 
Menurut  Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta terumbu karang yang menjadi tempat berkembang biaknya ratusan jenis ikan hias itu dipelihara dan dijaga kelangsungannya agar tetap lestari.Keindahan panorama alam bawah laut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan sehingga Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan tetap berkembang sebagai daerah wisata. 
 
Di daerah terpencil itu kini muncul sejumlah fasilitas pariwisata seperti hotel yang umumnya masih diusahakan oleh masyarakat setempat di samping investor mulai mengincar daerah itu. Masyarakat setempat, khususnya masyarakat pesisir dan nelayan, menjaga kelestarian terumbu karang yang menjadi habitat  berkembangnya ratusan jenis ikan hias.
 
 
Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali melakukan berbagai upaya untuk rehabilitasi terumbu karang, tempat berkembangbiaknya aneka jenis ikan hias untuk mengembalikan kelestarian tempat habitat fauna laut. Sejumlah desa di pesisir pantai, termasuk di Kepulauan Nusa Penida, menaruh perhatian terhadap kelestarian lingkungan laut dengan memperbaiki kelestarian terumbu karang yang menjadi tempat bersarang sekaligus habitat berkembangbiaknya berbagai jenis ikan hias. 
 
 
Hal itu sesuai dengan penekanan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menjaga kelestarian konservasi alam bawah laut sekaligus menjadi tempat bersarang aneka jenis ikan hias yang berwarna-warni karena kelestarian alam bawah laut  menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk menyelam menikmati panorama alam bawah laut.
 
Pelestarian terumbu karang itu dilakukan karena merupakan ekosistem yang sangat penting dalam menyangga keutuhan suatu kawasan dan habitat biota laut. Kelestarian alam bawah laut itu diharapkan memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat setempat, yang sebagian besar menggantungkan hidup sebagai nelayan, meskipun beberapa di antaranya beralih menjadi pemandu pengantar wisatawan menikmati panorama alam bawah laut. (BB)