Bukit Sandeh Itu Berhasil Jadi Bukit Hexon

  21 Maret 2019 HIBURAN Buleleng

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Dalam litani sejarah, Bukit Hexon semula bernama Bukit Sandeh mulai bersolek girang. Pesona alam menuju dan di sekitar punggung bukit yang seakan diapit air terjun Yeh Mampeh (di sebelah timur) dan Pura Puncak Mangu (sebelah selatan) tampak indah nan hijau. Wajar karena bukit Sandeh berbatasan langsung dengan hutan lindung Alas Gege di selatan dengan tumbuh rindang pohon cemara pandak, cemara geseng, kopi arabika dan markisa.
 
 
Di sekitar Bukit Hexon ada sumber air panas, jalur veteran (pejuang) dari Kintamani sekitar 10 km, jalur tembus Danau Buyan dan tracking hutan belantara. Sekitar 8 dari 11 hektar kawasan dibeli Gede Ngurah Wididana alias GNW 14.3 dari Gede Sandi pada 2005. Bukit yang dulu jadi semak belukar yang tidak terawat, hanya ditumbuhi beberapa pohon kopi dan markisa. 
 
 
Dengan penuh perjuangan, sejak 2005, GNW 14.3 terus menabur visi dan menerapkan misi untuk menggarap lahan itu menjadi sebuah lokasi agrowisata. Kini, pesona alam Bukit Hexon sudah menjadi magnet penggaet mata turis dari dalam dan luar negeri, peneliti dan pencinta lingkungan hidup, termasuk para pengusaha  yang  siap untuk berinvestasi.
 
 
Dengan visi dan misi yang merakyat terpahat dalam Membangun Desa Membangun Bangsa, GNW 14 memoles lahan itu jadi sebuah kenyataan yang terpatri dalam potret pembangunan ekonomi dan industri dari desa menuju kesejahteraan masyarakat.
 
 
‘’Dalam berbisnis, roh bisnis itu ada dalam managemen. Dalam sebuah produk, roh itu ada di dalam sebuah merek. Dalam transaksi,  roh itu di dalam informasi produk. Artinya, informasi jadi tulang belakang eksisnya sebuah produk di pasaran. Semua itu berujung pada kesejahteraan yang berkeadilan,’’ tegas  tegas GNW 14.3 pada  sebuah rapat kerja nasional media group di Denpasar.
 
 
Potret Bukit Hexon, memang sudah berbeda. Bukit itu sarat muatan potensi. Dari rahim bukit itu, terjajal nama berbagai produk . Di lini informasi, ada Radio Hexon 92,8 FM yang mengudara dari kawasan Desa Bengkel, Busungbiu dengan fans yang fanatik. Di lini produk, justru lebih banyak lagi. Untuk produk otomotif, ada Hexon Vitamin Oli dan Kudo vitamin BBM.
 
 
Selain itu, nama Bukit Hexon terpatri dalam 12 produk teh herbal seperti teh intaran, temu lawak, jahe merah, beluntas dan daun kelor, beras merah, apokat, murbei, mahkota dewa, kunyit dan jeruk nipis, sirih kunci serta teh herbalbukit hexon akar lalang.
 
Bahan baku semua produk teh herbal diambil dari rahim Bukit Hexon. Tercatat sekitar 30-an kepala keluarga dilibatkan untuk produksinya. Dari murbei,  markisa, sirih kunci, beluntas, temu lawak, jahe merah, murbei hingga kunyit tumbuh subur, jelas  Made Yasa, Kepala Dusun Tempek Lobong, Desa Pegadungan (Lemukih), Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Pengunjung yang ingin kemah dan menginap, tersedia 5 buah glebek. 
 
 
 
Untuk halau rasa sepi, tersedia jalur trekking. Bagi yang hobi mancing, bisa di kolam ikan 15 x 8 berdiameter 1,60 m. Jelang malam, pelancong bisa menyaksikan beberapa daerah di Pulau Jawa seperti Banyuwangi, Paiton di Situbondo, Kota Surabaya dan Pulau Madura,  pinta Yasa.
 
Bagi para hobis tanaman hias, ada juga pengusaha Jepang yang berinvestasi tanaman bonsai dengan jumlah 35 warna. Semua tanaman bonsai dikirim dan dipasarkan di Jepang. Jumlahnya sekitar 500 pohon dalam berbagai bentuk yang dirawat intensif warga. Di Jepang, satu tanaman bonsai bisa  dijual Rp 125 juta. (BB)