BPBD Siaga 24 Jam tak ada Libur

Nihil Hujan Abu, Hari Ini Gunung Agung Erupsi Dua Kali

  17 Maret 2019 PERISTIWA Karangasem

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung Bali kembali erupsi selama dua kali pada Minggu (17/3). 
 
 
Pertama erupsi Gunung Agung terjadi pada pukul 08.03 wita, dan erupsi kedua terjadi pada pukul 10.30 wita. 
 
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentim menegaskan, pihaknya sudah melakukan komunikasi melalui semua jejaring & petugas di lapangan dan relawan Pasebaya di 28 Desa Lingkar Gunung Agung.
 
Dijelaskannya, update kondisi terkini di wilayah masing-masing dilaporkan via radio (HT) di Frekwensi ORARI 146.620 MHz. Sampai saat ini belum ada laporan daerah yang terpapar hujan abu," ungkapnya Minggu (17/3) pagi.
 
Dilaporkannya, aktivitas masyarakat masih berjalan normal dan kondusif, untuk pemedek (umat) yang hadir di Pura Agung Besakih untuk melakukan persembahyangan berjalan seperti biasa.
 
 
 
"Pada areal Pura Agung Besakih, telah kami bangun POSKO TERPADU yang melakukan pelayanan Kedaruratan kepada pemedek (umat) terdiri dari unsur SAR, BPBD, Dinas Kesehatan dan Relawan Mandiri, juga dilengkapi bengkel darurat* dari unsur Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) yang memberikan layanan servis gratis," ungkapnya kepada Baliberkarya.com.
 
Pos Terpadu terletak di Kadundung, menyediakan masker gratis apabila diperlukan dan selalu melaporkan update kondisi terkini laporan cuaca dan situasi pemedek. Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat (krama Bali) agar tetap tenang dan menjaga kesiapsiagaan serta tetap lakukan aktivitas seperti biasa, ikuti arahan petugas dan hanya percaya pada informasi resmi dari Pemerintah; 
 
"BPBD (Provinsi, Kab/Kota) selalu standby monitor dan siaga melayani masyarakat 24/7, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, kami tidak mengenal hari libur. Kami selalu dibantu dan bersinergi dengan semua komponen dan jejaring BPBD didalam melakukan edukasi dan sharing informasi kebencanaan terutama atensi aktivitas Gunung Agung," tegasnya.
 
Sementara itu, untuk erupsi kedua yang terjadi pada 10.30 wita dilaporkan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 m di atas puncak (± 3.742 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi ± 1 menit 16 detik.
 
 
"Yang kedua juga sama tidak ada atau belum ada laporan hujan abu, dan kita akan terus koordinasi dengan Pasebaya," pungkasnya.
 
Masyarakat disekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.
 
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(BB)