Bali Bentuk 'Laskar Perangi' Narkoba

Mau Kuliah di Bali dan Ujian Skripsi Kini 'Harus Tes Urin' Bebas Narkoba

  13 Maret 2019 PENDIDIKAN Denpasar

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setiap tahunnya jutaan warga di Indonesia pemakai narkoba. Penyalahgunaan barang haram itu saat ini sudah sangat mengancam masyarakat dan kehidupan lainnya, termasuk juga di Bali.
 
 
"Parahnya narkoba sudah masuk sampai ke desa-desa. Ini sangat mengkhawatirkan kita semua," ucap Ketua DPD Bersama (Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama) Provinsi Bali Dr. I Gede Wardhana,S.E.,MSi. di Denpasar kepada Baliberkarya.com.
 
Untuk itu, lanjut doktor ilmu sosial politik jebolan UI ini pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bahaya narkoba ini. Pasalnya, narkoba saat ini bukan lagi menjadi tantangan namun sudah menjadi ancaman besar mengingat tingginya angka pemakai narkoba. 
 
"Bahkan Bali sudah lampu merah, berada di urutan ketiga setelah DKI dan Irian. Sebagai daerah pariwisata, narkoba ini juga menjadi ancaman yang bisa merusak citra pariwisata," tegas Wardhana yang sempat menjabat Bupati Buleleng ini.
 
 
Di Bali sendiri, lanjutnya, berbagai upaya telah ditempuh Bersama baik melakukan pertemuan dan audiensi dengan pemerintah daerah, juga belakangan ini membentuk Laskar serta mencanangkan Desa Bersinar (Bersih Narkoba).
 
Ket Foto: Ketua DPD Bersama Provinsi Bali Dr. I Gede Wardhana,S.E.,MSi.
 
"Laskar ini melibatkan kalangan mahasiswa dan pelajar. Saat ini sudah terbentuk di sejumlah universitas dan diharapkan segera disusul perguruan tinggi lainnya," jelas Dr. Wardhana. 
 
Beberapa perguruan tinggi, menurut Dr. Wardhana yang aktif pula mengajar ilmu ekonomi ini sudah berkomitmen terhadap mahasiswa yang mau ujian skripsi harus bebas narkoba. Bahkan, ini sudah dicanangkan beberapa universitas di Bali dan ada tes urine pada mahasiswa serta pelajar sebagai upaya membentengi Bali ke depannya dari bahaya narkoba.
 
Bahkan dalam audiensi Bersama dengan Gubernur Wayan Koster, diamanatkan Bali sebagai salah satu percontohan gerakan nasional perang melawan narkoba. Di Bali akan dibentuk Laskar dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. 
 
 
"Dan ada komitmen menandatangani tidak akan kena narkoba seumur hidup. Bali juga salah satu jadi program unggulan prioritas percontohan bagaimana cara menanggulangi narkoba," jelasnya.
 
Adapun penyebab tingginya pemakai narkoba menurut Dr. Wardhana umumnya awalnya karena ingin tahu dan coba-coba sehingga kemudian jadi ketagihan. Terkait hukuman, menurutnya sanksi moral memang bagus, tapi lebih baik dibina dan direhabilitasi. 
 
"Kalau ditahan di LP bukannya sembuh tapi malah lebih parah. Lebih baik direhab untuk pemakai, tapi kalau pengedar iya dihukum mati biar jera. Nah Kami di Bersama lebih kepada pembinaan dan pencegahan," tegasnya mengakhiri.(BB).