Pengkondisian 'By Desain' Elit yang Panik

Provokasi Sandiaga Uno ke Bali Diduga Dikondisikan Elit Politik "Ketakutan"

  24 Februari 2019 POLITIK Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Aksi provokasi dan terkesan ingin menghalang-halangi kampanye penyampaian visi misi oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang tiba di Bali, Sabtu (23/2/2019) dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah di Bali hingga Minggu (24/2/2019) sangat disangkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta.
 
 
"Kami sayangkan Bali yang damai dan demokrasi kita bisa tercoreng dengan aksi-aksi seperti ini. Apalagi jika ini memang dikondisikan oleh elit politik di Bali," kata Mudarta yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Provinsi Bali.
 
Mudarta menilai sejumlah rangkaian aksi yang dilakukan sekelompok massa yang "menyambut" kedatangan Sandiaga Uno di pintu keluar Bandara Ngurah Rai dengan spanduk dan yel-yel Jokowi hingga baleganjur tidak terjadi spontan begitu saja. Apalagi aksi serupa juga terjadi massif di berbagai tempat. 
 
Mudarta memberi contoh seperti banyaknya spanduk atau baliho bernada provokasi dengan klaim bahwa Bali basis suara Jokowi 100 persen yang juga "menyambut Sandiaga Uno" saat hendak bertatap muka dengan masyarakat seperti di Desa Sumita, Gianyar hingga saat lawatan ke Klungkung.
 
Ket Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta
 
Dengan adanya aksi yang terstruktur, sistematis dan masif hanya di tempat-tempat yang dilalui atau dikunjungi Sandiaga, Mudarta mengaku kuat dugaan gerakan ini dikondisikan dan diarahkan oleh elit politik di Bali yang terkesan panik dan takut dengan kedatangan Sandiaga akan menggerus suara Jokowi di Bali yang ditargetkan oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Bali IGN Kesuma Kelakan menang 80 persen.
 
"Kalau tidak ada pengkondisian, tidak mungkin ada rakyat bangun pagi datang ke bandara bawa spanduk dan gamelan. Jadi ini by desain oleh elit yang panik. Gejolak disebabkan elit yang beri komando," tegas Mudarta.
 
 
Dugaan pengkondisian ini makin kuat dengan adanya postingan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Bali IGN Kesuma Kelakan di akun Facebook pribadinya. Alit Kelakan memposting video "penyambutan" Sandiaga oleh pendukung Jokowi begitu pria yang akrab disapa Sandi ini keluar dari bandara Ngurah Rai tepatnya di depan Patung Kuda, pertigaan Tuban.
 
Dalam video ini tampak ratusan massa berpakaian adat madya dengan juga membawa atribut seperti spanduk bertuliskan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan juga meneriakkan yel-yel Jokowi. "Hidup Jokowi, Hidup Jokowi," teriak massa beberapa kali.
 
Dalam postingan video ini caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI ini juga menuliskan caption "Kedatangan Sandiaga Uno disambut yel2 hidup Jokowi di Bandara Ngurah Rai. Niki Bali Bung!!!". Demikian tulis Alit Kelakan dilengkapi dengan tanda pagar #CalegDPRRU_No2DapilBali
#IGNKesumaKelakan_STMSi
#ALKE_Alitkelakan.
 
Postingan Alit Kelakan ini tentu saja mendapatkan beragam respon  dari netizen. Ada yang mendukung namun tidak sedikit juga yang tidak setuju dengan adanya cara-cara yang terkesan menghalang-halangi dan menekan kedatangan Sandiaga ke Bali untuk berkampanye.
 
 
"Jjr tyang jg pilih jokowi..tp kl gni caranya di mana kedamaean bali. Yg ktnya rmh..kok mlh yg pnya ilmu dan pnya kedudukan pnya pikiran buat acara ginian..cb kl sebaliknya gmna rsnya d gituin," tulis akun Arsa Rio.
 
"Pasti tetangga sebelah jantungn dia lewat di sambut deng nama jokowi .ampunnn," tulis Farah Mitha Inna.
 
 
"Beda pilihan biasa.....Tamu tetap harus dihormati...janganlah buat citra bali dimata dunia rusak hanya karena beda pilihan....berfikirlah secara arif jangan terbawa emosional.....#01jokowi Amin2019 #Jokowi2Periode" tulis akun Made Oka.
 
Akun Alamsha Alfisyahrin Hamish berkomentar "yang nolaknya juga anak buah caleg yang aplod ... ahhh busuk anda," sindirnya.
 
 
"Buktikan klu bali itu welcome terhadap siapa saja,boleh berbeda pilihan,tapi jgn smpai saling menghujat..setau saya orang bali itu sangat ramah dan welcame..," tulis akun Rahman Tabote.
 
"Sebagai warga negara yang baik.. Kita harus trima.. Calon pemimpin bangsa ini yang mau kampanye.. Menyuarakan visi dan misinya..," tulis Kardana Wayan.
 
Bahkan, bnyak netizen juga yang menyindir aksi penolakan terhadap Sandiaga ini secara halus. Akun Arya Pomkams menulis "Wah mantap ya sekarang,, rasa kenyamanan berkampanye hilang semoga sja rasa kenyamanan pilih suara gak hilang." 
 
Sayangnya, setelah rame komentar kritikan dari netizen dan video serta screenshot (tangkapan layar) caption postingan Alit Kelakan yang viral di WA group, belakang diketahui postingan Alit Kelakan ini ternyata sudah dihapus di akun Facebook pribadinya.(BB).