Bali Berencana Tambah 10 Sirine 'Tsunami Warning'

  28 Januari 2019 PERISTIWA Denpasar

BPBD Bali for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Bali akan segera menambah jumlah sirine tsunami (tsunami warning) di 10 titik, dimana sebelumnya Bali telah memiliki sirine tsunami atau alarm sistim peringatan dini tsunami yang tersedia di 9 titik.
 
 
Hal ini terungkap saat Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar M. Taufik Gunawan dan Plt Kalaksa BPBD Provinsi Bali Dewa Putu Mantera melakukan audiensi terkait perubahan iklim Bali dengan Gubernur I Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) pada Sabtu (26/1) lalu.
 
"Yang 10 baru bermohon sirine tsunami ke Pemerintah Pusat melalui BNPB. Bapak Gubernur merespons, silakan pengajuan itu dilanjutkan, tetapi jika tidak ada kepastian dari pemerintah pusat, kedepan perlu dikaji untuk dianggarkan dari APBD," ungkap Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, dikonfirmasi Selasa (29/1).
 
 
Dan Senin (28/1) kemarin, kata I Made Rentin, Plt Kalaksa BPBD Provinsi Bali telah melakukan konsultasi ke BNPB yang bertempat di Graha BNPB di Jalan Pramuka Jakarta Timur. 
 
 
Dalam pertemuan itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menegaskan secara penganggaran di tahun 2019 memang belum ada di BNPB, tetapi surat permohonan tersebut akan tetap diajukan kepada pimpinan dalam hal ini Kepala BNPB.
 
 
"Memang kita harapkan BPBD Provinsi Bali bisa membangun lebih banyak sirine Ina-TEWS untuk penguatan kesiapsiagaan, dengan sinergi antara dunia usaha dan masyarakat yang dapat berupa pembangunan sirine di hotel, tempat ibadah. Pembangunan dibuat dengan mengedepankan biaya murah namun handal dalam kebencanaan, anggarannya dapat bersumber dari dana desa atau CSR dari dunia usaha," ungkap Sutopo yang ditirukan oleh I Made Rentin.
 
Dipaparkannya, bentuk sirine yang murah dan handal dalam kebencanaan yang pernah dibangun oleh BNPB di beberapa daerah seperti Bantul, Sumbar, dengan teknologi radio total 160 unit yang telah dibangun pada tahun  2014, dengan harga per unit Rp70 juta sampai dengan Rp100 juta, namun saat ini kondisinya ada yang rusak.
 
 
"Pak Sutopo menyarankan, agar di Bali dibangun museum kebencanaan sebagai wadah edutainment (pendidikan sekaligus rekreasi) bagi masyarakat baik anak-anak maupun dewasa serta dapat menjadi destinasi (obyek) wisata baru di Bali," pungkas Rentin.
 
 
Nantinya tambahan 10 sirine tsunami itu akan ditempatkan lima titik di bagian Barat, yakni di Pantai Candi Kusuma, Pantai Yeh Embang, Pantai Surabrata, Pantai Yeh Gangga, dan Pantai Petitenget. Sementara lima titik lainnya ditempatkan di bagian Timur yakni di Pantai Lebih, Pantai Kusamba, Pelabuhan Padang Bai, Pantai Candi Dasa, dan Pantai Jasi.
 
Sedangkan 9 titik sirine yang sudah terpasang selama ini berada di Sanur, Kedonganan, Tanjung benoa, Seminyak, BTDC Nusa Dua, Kuta, Pulau Serangan, Seririt dan Tanah Lot.(BB)