Pasca Banjir Bandang, Warga Yehembang Kauh Alami Krisis Air Bersih

  11 Januari 2019 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Banjir bandang yang menerjang beberapa desa di Jembrana beberapa waktu lalu, selain merusak sejumlah rumah warga, infrastruktur jalan maupun jembatan, ternyata juga merusak instalasi PDAM.
 
 
Banyak sambungan pipa milik PDAM putus, akibatnya air PDAM tidak bisa mengalir ke rumah-rumah warga pelanggan. Kondisi ini tentu saja membuat sejumlah wilayah mengalami krisis air bersih. Hingga kini belum ada perbaikan instalasi pipa dari pihak PDAM.
 
Seperti yang dialami oleh ratusan warga di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Pasca banjir bandang yang juga menerjang wilayah ini, ratusan warga di wilayah ini mengalami krisis air bersih lantaran air PDAM mati total akibat sambungan pipa yang rusak atau putus.
 
Sejumlah warga di desa ini terpaksa memanfaatkan air sungai yang warnanya agak keruh untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk keperluan memasak dan untuk konsumsi, warga membeli air isi ulang.
 
 
 
"Setelah banjir bandang beberapa waktu lalu, air PDAM mati total. Kami disini kesulitan air bersih karena warga di desa ini hanya mengandalkan air PDAM untuk keperluan sehari-hari," terang Ketut Wijaya, salah seorang warga setempat, Jumat (11/1/2019).
 
Kondisi ini rupanya mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk pihak BPBD Jembrana. Untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah ini pihak BPBD Jembrana sejak beberapa hari belakangan ini getol mendistribusikan air bersih.
 
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila Pramana yang dikonfirmasi siang tadi mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih ke Desa Yehembang kauh. 
 
 
Menurutnya, wilayah tersebut mengalami krisis air bersih karena banjir bandang yang terjadi bebera waktu lalu merusak sampungan pipa PDAM, sehingga air PDAM tidak bisa dialirkan ke warga. Pihaknya menerjunkan tiga regu dengan dibantu relawan untuk mengatasi krisis air bersih
 
"Kami telah distribusikan air bersih sebanyak dua kali dengan menggunakan truk tangki yang kapasitasnya 5000 liter," ujar Eko Susila.
 
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana Ida Bagus Kerta Negara mengakui ada tujuh titik jaringan PDAM yang rusak dan terkena longsor karena banjir bandang. Sehingga tidak bisa mengalirkan air bersih ke rumah warga pelanggan.(BB)