Antrian Kendaraan Meluber Keluar Pelabuhan

Cuaca Buruk, Pelayaran di Selat Bali Sempat Ditutup Satu Jam

  01 Januari 2019 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Cuaca buruk kembali melanda perairan Selat Bali sore tadi. Hujan yang turun sangat deras disertai angin kencang mengakibatkan jarak pandang nahkoda kapal sangat terbatas dan sangat berbahaya buat pelayaran.
 
 
Tidak mau ambil resiko, pihak Pelabuhan Gilimanuk kemudian menutup pelabuhan. Penutupan penyeberangan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang mapun sebaliknya dilakukan mulai pukul 16.45 wita dengan pertimbangan keamanan pelayaran di Selat Bali.
 
Karena penutupan pelabuhan tersebut, terjadi antrean kendaraan di areal parkir Pelabuhan Gilimanuk, bahkan antrian terus bertambah. Berselang 30 menit setelah penutupan, antrian kendaraan baik truk, bus dan mobil pribadi serta sepeda motor meluber hingga keluar pelabuhan.
 
Beruntung cuaca buruk tersebut segera berlalu dan hujan cepat reda. Sekitar pukul 17.45 wita, pelabuhan dibuka kembali karena sudah dinyatakan aman buat pelayaran. Sejumlah kapal mulai sandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk untuk bongkar muat muatan.
 
 
Kendaraan yang sebelumnya terjebak antrian panjang lantaran penutupan pelabuhan mulai naik ke atas kapal dengan sistim percepatan muat untuk diseberangkan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Hingga pukul 17.30 wita, antrian kendaraan jauh berkurang hanya di antrian di areal parkir pelabuhan.
 
Terkait penutupan pelabuhan tersebut pihak otoritas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk belum bisa dikonfirmasi. Sementara Kanit Reskrim Polsek Kawasan Laut Gilimanuk yang dikonfirmasi melalui telpon membenarkan penyeberangan di Selat Bali sempat ditutup satu jam dan sudah dibuka kembali.
 
 
"Sebenarnya yang ditutup Pelabuhan Ketapang karena cuaca buruk. Penutupan pelabuhan itu menimbulkan antrian kendaran yang panjang, namun sekarang sudah dibuka kembali," terangnya, Selasa (1/1/2019).
 
Menurutnya Pelabuhan Ketapang ditutup pukul 16.45 Wita karena hujan sangat deras, sehingga membuat jarak pandang nahkoda kapal terbatas. Kemudian pada pukul 17.30 wita, pelabuhan dibuka kembali dan dilakukan percepatan bongkar muat untuk mempercepat mengurai kemacetan kendaraan.(BB)