Penetapan Tersangka Sudikerta Diduga 'Politisasi' dan 'Pesanan' Pihak Tertentu

  01 Desember 2018 OPINI Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Publik dikejutkan penetapan tersangka terhadap Mantan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dalam dugaan kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan serta pencucian uang yang dicurigai sebagai bentuk kriminalisasi dan sarat kepentingan politik serta pesanan pihak tertentu.
 
 
"Karena Pak Sudikerta seorang tokoh politik, caleg DPR RI, saya yakin ini ada dugaan politisasi," kata Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., kuasa hukum Sudikerta, Sabtu (1/12/2018).
 
Togar menyakini Sudikerta yang juga Ketua DPD I Partai Golkar yang kini maju caleg DPR RI kemungkinan dukungan masyarakat masih besar mempercayai Sudikerta sebagai figur dan wakil rakyat Bali di DPR RI. 
 
"Nah tiba-tiba ada penetapan tersangka. Berarti ada ketakutan-ketakutan orang tertentu dan memanfaatkan momen itu," ungkap Togar.
 
Togar mengingatkan jangan sampai ada pesanan dan titipan dari tokoh politik atau pihak tertentu dalam penetapan tersangka Sudikerta. Jika itu terjadi artinya pihak kepolisian tidak profesional, tidak objektif dan sudah disusupi kepentingan politik.
 
Ket foto : Kuasa Hukum Sudikerta, Togar Situmorang bersama saksi kunci Wayan Wakil
 
 
"Jangan ada tangan-tangan lain yang menginginkan seperti itu (Sudikerta tersangka)," tegas Togar yang dijuluki "panglima hukum" itu.
 
Ia juga meminta jangan sampai ada kriminalisasi terhadap Sudikerta. Pasalnya, penetapan tersangka ini dinilai sangat janggal dan aneh serta terkesan dipaksakan. Togar meminta persoalan ini murni didudukan dalam ranah persoalan bisnis antara pihak yang terlibat. 
 
"Kalau kita bicara core bisnisnya, ketika dibilang ada penipuan, penggelapan dan menggunakan surat palsu, siapa yang melakukan itu? Masak Sudikerta? Nipu-nipu apaan. Kalau malsu, surat apa yang dipalsukan? Kalau pencucian uang, uang siapa yang dicuci?," tanya Togar heran. 
 
Dengan semua kejanggalan tersebut, Togar mengaku miris atas penetapan tersangka Sudikerta. Ia menilai ada akrobat hukum yang dipertontonkan di Bali dengan menyerang nama baik dan harga diri Sudikerta. Sebab diketahui Sudikerta yang juga ketua DPD I Golkar Provinsi Bali itu kini tengah maju sebagai caleg DPR RI.
 
"Karena beliau (Sudikerta) memang menjadi calon ke DPR RI. Seperti model Ismaya yang mau jadi calon DPD RI. Ismaya tidak pernah melakukan pemukulan. Tapi kok bisa Ismaya dipenjara dan pakai rantai. Kita jadi bingung, akrobat hukum apalagi yang dipertontonkan di Bali," sentil Togar.
 
Dengan berbagai kejanggalan penetapan tersangka ini, Sudikerta juga meminta orang dekatnya agar waspada. "Makanya Pak Sudikerta nasihatin saya. Agar orang dekat Pak Sudikerta waspada. Saat ini polisi kok seperti ini menetapkan tersangka," tutup Togar.(BB).