Dilarang Gunakan Sepeda Motor, Siswi SMP Ditemukan Gantung Diri

  17 November 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Seorang siswi kelas 2 SMP asal Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu, Melaya ditemukan gantung diri di dahan pohon cempaka, Jumat (16/11) sekitar pukul 19.30 wita. Korban berinisial SD yang baru berumur 14 tahun ini sebelumnya sempat ingin meminjam sepeda motor untuk latihan bulutangkis dengan temannya. Namun, karena ayah korban, I Made Narwa (60) dalam keadaan sakit, permintaan itu pun dilarang.
 
 
Sebelumnya, sekira pukul 17: 30 wita keluaga dan tetangganya  melihat korban masih mengobrol dengan saudara sepupunya yang berada di sebelah barat rumah korban. Namun sekira pukul 18:00 wita korban tidak kelihatan. Keluarga pun tidak mengetahui kemana korban pergi. Lama tak kelihatan, keluarga pun kebingungan dan berusaha mencari korban di sekitar rumah.
 
Sekira pukul 19:00 wita korban ditemukan oleh I Putu Astawa (46)  sudah dalam posisi tergantung di dahan pohon cempaka yang ada di selatan rumah sekitar 50 meter. Korban yang tergantung menggunakan tali nilon warna hijau itu membuat Putu Astawa terkejut dan berteriak minta tolong. Mendengar teriakan tersebut, warga pun ramai mendatangi lokasi korban tergantung.
 
 
 
Dikonfirmasi terkait kasus gantung diri tersebut, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai menyebutkan Polres Jembrana bersama dokter dari Puskesmas Melaya telah melakukan pemeriksaan.
 
Pada saat petugas datang, korban sudah diturunkan dari pohon yang menjadi lokasi bunuh diri. Pada pemeriksaan tersebut ditemukan tanda-tanda bunuh diri seperti mengeluarkan kotoran pada anus, dan lidah menjulur dalam keadaan tergigit.
 
 
 
Menurut keterangan orang tua korban, korban tidak pernah ada masalah di rumah maupun di sekolah. Sementara belum diketahui penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya. Hanya keterangan dari Bapak korban bahwa korban sebelumnya sempat mau meminjam sepeda motor untuk latihan bulutangkis. Namun orang tuanya melarang karena sepeda motor tersebut disiagakan untuk mengantar ayah korban yang sedang sakit ke dokter.
 
“Atas kejadian ini pihak keluarga sudah mengiklaskan dan tidak di lakukan otopsi,” Jelas Yusak. (BB)