Astaga! Murid 'Minim', Gedung SDN 1 Yehembang Kauh Hancur

  14 November 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Miris dan memprihatinkan. Itulah gambaran yang terjadi di SDN 1 Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Kondisi gedung sekolah hancur dan jumlah murid sangat minim.
 
 
Dari pengamatan tadi siang, hampir semua atap ruangan kelas di sekolah tersebut hancur,  baik di bangunan sisi barat dan mapun disisi timur. Atap bangunan sekolah yang terbuat dari baja ringan tersebut hampir semua keropos dan plafonnya jebol.
 
"Kerusakan bangunan gedung sudah terjadi sejak dua tahun lalu, namun hingga kini belum ada perbaikan," ujar Ni Made Samiasih didampingi Plt Kepala Sekolah Made Sariasih, Rabu (14/11/2018).
 
 
Rusaknya atap bangunan tersebut membuat sebagian siswa harus belajar di ruang perpustakaan juga terkadang di luar kelas. Hal tersebut dilakukan pertimbangannya semata-mata untuk keamanan murid-murid dalam mengikuti proses belajar mengajar.
 
 
Untuk kerusakan atap bangunan sekolah juga sudah pernah ditinjau Kadis Pendidikan dan sudah juga diukur. Namun belum ada perbaikan. Selain masalah atap bangunan sekolah yang hancur juga sekolah tertua di Yehembang Kauh ini menghadapi kendala minimnya siswa. 
 
Bahkan kelas 6 hanya berjumlah 2 orang. Yang paling banyak kelas 3 yang juga hanya 9 orang. di sekolah tetsebut jumlah keseluruhan murid yang bersekolah hanya 34 orang dari kelas 1 sampai kelas 6. Kelas 1 tahun 2018 juga hanya mendapat siswa 4 orang. 
 
Minimnya siswa kata Sariasih memang kendala dalam membuat kelompok belajar sehingga tidak maksimal dalam proses belajar dan mengajar. Minimnya jumlah siswa berimbas dengan pencairan dana BOS yang tentunya sangat minim. Sehingga mempengaruhi biaya operasional sekolah yang juga minim. 
 
 
"Bahkan tahun depan dana yang kami kelola hanya Rp27 juta," kata Sariasih.
 
 
Untuk guru katanya disana terdapat 4 guru PNS dan satu guru abdi dan satu guru kontrak. Sementara petugas TU satu orang PNS. Terkait adanya informasi sekolah akan di-regrouping, Sariasih mengatakan sebagai guru pihaknya hanya melaksanakan tugas dan menerima apapun kebijakan dari pemerintah.
 
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah Raga (Dikpora) Dewa Putu Wardana Astawa dikonfirmasi membenarkan kalau atap sekolah SDN 1 Yehembang Kauh sebagian besar jebol. Memang tidak diperbaiki dengan pertimbangan sekolah tersebut akan di-regrouping dengan sekolah terdekat.
 
"Dengan minimnya siswa kebijakan tahun ajaran nanti tidak akan menerima siswa baru. Kemudian setelah siswa habis dan benar-benar minim baru akan digabung dengan sekolah terdekat," ujarnya.(BB)