Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi, Radendra Ajak Civitas Akademika se-Bali Jaga Pancasila

  12 November 2018 PENDIDIKAN Denpasar

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ribuan civitas akademika baik mahasiswa, dosen dan pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta seluruh Bali menggemakan spirit dan komitmen menjaga Pancasila serta memerangi radikalisme di areal Kampus Universitas Udayana (Unud) di Jl. PB Sudirman, Denpasar. Kegiatan ini serangkaian "Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi 2018 - Mahasiswa/Civitas Akademika di Bali Menjaga Pancasila".

BACA JUGA : Lebih Indah dari Sakura, Wabup Minta Flamboyan diganti Tanaman Tangi

Istimewanya lagi, komitmen dan upaya nyata untuk menjaga Pancasila sebagai satu-satunya idelogi bangsa Indonesia ini digelorakan dengan spirit kepahlawanan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018.

"Pancasila adalah ideologi terbaik untuk bangsa ini..! Tidak ada yang lain..!! Kita harus nyatakan dengan tegas..! Tekad membela dan menjaga Pancasila dengan semangat Kepahlawanan 10 November," kata Koordinator/Fasilitator Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi 2018 Dr. Ida Bagus Radendra, S.H.,M.H., berapi-api dalam orasinya di hadapan ribuan mahasiswa.

BACA JUGA : Ditinggal Ambil Handuk, Seorang Anak Tenggelam di Kolam Bella Kita

Selain lebih dari 4 ribu mahasiswa se-Bali tumpah ruah, acara yang juga dihadiri pihak Polda Bali, perwakilan Kodam IX Udayana, pimpinan PTN/PTS se- Bali, Ketua Yayasan Pengelola PTS se-Bali serta stakeholder terkait lainnya. Mereka tampak begitu  antusias menggelorakan spirit dan komitmen untuk menjaga Pancasila sebagai satu-satunya idelogi bangsa Indonesia yang tak boleh tergantikan.

Radendra mengatakan aksi ini sebagi bentuk keprihatinan dan respon atas kondisi yang berkembang belakangan ini. Dimana ada ajaran-ajaran, pemikiran-pemikiran tertentu, yang dapat membuat bangsa kita terpecah belah, bahkan bisa saling bermusuhan, dan tertebarnya kebencian antara sesama anak bangsa.


 

Bahkan ada upaya dan gerakan-gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berasas radikal. Ini sebuah bahaya besar bagi bangsa ini. Indonesia tidak boleh menjadi negara penuh konflik seperti Suriah atau negara penuh konflik lainnya.

"Maka peran perguruan tinggi harus menjadi benteng penjaga ideologi Pancasila dan konsensus kebangsaan lainnya. Bangsa ini harus dijaga oleh kampus sebagai masyarakat ilmiah," kata Radendra yang juga Ketua Yayasan Handayani, Denpasar itu.

Ditambahkannya, mahasiswa adalah generasi muda akademik. Generasi yang energik. Yang melihat persoalan secara jernih dan saintifik. "Apakah kita ingin jadi negara penuh konflik?? Apakah kita ingin bangsa besar ini tercabik-cabik?? Tentu tidak. Jadi mahasiswa harus ikut aktif mengambil peran menjaga bangsa ini, menjaga Pancasila," tegas Radendra.

Lebib lanjut  diterangkan, Pancasila adalah deologi paling komprehensif dan multidimensional di dunia. Ideologi yang dengan tegas mengakui, menghargai, dan menghormati kebhinnekaan keyakinan, kebhinnekaan ras dan etnis, cinta negara, demokrasi yang ber-hikmat kebijaksanaan (berhati nurani), dan mewujudkan masyarakat adil makmur.

"Ideologi mana yang lebih bagus dari ini ?? Apakah kita mau diajak berkonflik dengan saudara sebangsa ?? Apakah kita mau bangsa ini ternista dan sengsara ??," tanya Radendra yang kemudian serentak dijawab dengan teriakan "Tidak!!!" oleh ribuan mahasiswa yang hadir.


 

Radendra juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para pimpinan perguruan tinggi se-Bali yang telah mendorong dsn mendukung mahasiswanya berpartisipasi dalam acara yang penting bagi bangsa ini. Mereka bahkan juga berkontribusi secara finansiil untuk acara ini.

Sementara itu "Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi 2018 - Mahasiswa/Civitas Akademika di Bali Menjaga Pancasila" ini merupakan kelanjutan dan rangkaian tidak terpisahkan dari "Aksi-Aksi Kebangsaan" sebelummya. Yakni  dimulai tahun lalu (25 - 26 September 2017 di Nusa Dua) dengan "Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme." Aksi tahun lalu ini merupakan Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi yang terbesar dalam sejarah Indonesia.

BACA JUGA : 80 Persen Warga Bali Sudah 'Pemutihan Pajak' Kendaraan Bermotor, Bapenda: Sisanya Ditunggu!

Kemudian  dilanjutkan dengan "Aksi Kebangsaan - Kuliah Akbar 4,5 Juta Mahasiswa Se-Indonesia Melawan Radikalisme" tanggal 28 Oktober 2017 serentak di seluruh Indonesia (di Bali digelar di GOR Ngurah Rai Denpasar) yang juga kuliah akbar terbesar dalam sejarah Indonesia.

Kemudian  berlanjut dengan "Rembuk Nasional - Aksi Kebangsaan PT 2018" - "Peringatan Setahun dan Tindak Lanjut Deklarasi Nusa Dua" pada tanggal 26 - 27 September 2018 lalu yang digelar di Grand Inna Bali Beach.(BB)