Kamu Perlu Tau, Patung Lawan Premanisme 'Dipuput' 88 Pemangku

  10 November 2018 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Patung "Padarakan Rumeksa Gardapati" sebagai simbol perjuangan rakyat Bali yang ditempatkan di Bajra Sandi Renon resmi diupacari pemlaspasan, Sabtu (10/11) Denpasar.
 
 
Patung yang disumbangkan Polda Bali ditegaskan oleh Kapolda Irjen.Petrus R Golose, sebagai wujud rakyat Bali siap melawan premanisme.
 
Setidaknya ada sekitar 88 pemangku dilibatkan dalam melakukan upacara pemlaspasan patung tersebut.
 
"Patung ini melambangkan rakyat Bali yang perang melawan premanisme serta bandar narkoba," celetuk Golose usai membuka selubung patung sebagai tanda pembukaan.
 
 
 
Dijabarkan Kapolda tentang patung tersebut dimana tubuh yang kurus namun dengan tangan menunjuk ke depan perlambang rakyat Bali yang siap melawan premanisme.
 
"Sementara kaki yang menginjak butha kala menandakan rakyat Bali tidak takut kepada preman. Bhuta kala saja diinjak apalagi preman,” imbuhnya. 
 
Lanjutnya, tangan memegang tameng pancasila menandakan meskipun masyarakat Bali hidup dengan adat dan istiadat yang adi luhung, namun masyarakat Bali tetap setia menjaga Pancasila dan UUD 45 serta santun dan ramah terhadap suku, ras dan agama lain yang tinggal di Bali.
 
 
Kapolda menambahkan dari tahun ke tahun kasus premanisme dan narkotika sudah berkurang. Itu merupakan bukti keseriusan Polda Bali dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 
 
“Ini juga merupakan bukti bahwa masyarakat Bali, kepolisian bisa bersinergi menumpas premanisme,” tandasnya.(BB)