Dituding Mantan Penjahat, Ketua YSJ Siap Polisikan Akun FB 'Putra Suartama'

  09 November 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kasus penghinaan atau ujaran kebencian di media sosial (medsos) Facebook (Fb) kembali terjadi di Jembrana, Bali.
 
 
Kali ini dialami oleh Ketua Yayasan Seni Jembrana (YSJ) I Dewa Darmada atau yang akrab dipanggil Dewa Bracuk. Diduga dilakukan oleh pemilik akun Fb Putu Suartama yang diduga berasal dari Desa Yehkuning, Jembrana.
 
Kasus penghinaan atau ujaran kebencian tersebut bermula dari kedatangan Ketua YSJ ke rumah Kunti Sari (Nassa) salah satu anggota YSJ untuk bersilahturahmi, Jumat (11/) siang di Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo.
 
Momen tersebut dimanfaatkan oleh Nassa dengan menfoto Dewa Bracuk dan kendaraannya, kemudian mengunggah foto ketua lembaga yang telah berbadan hukum tersebut di medsos pada akun Fb Kunti Lanak.
 
 
Dalam unggahan poto Ketua YSJ tersebut, Nassa sebagai pemilik akun Fb Kunti Lanak menambahkan kalimat atau status "Kedatangan tamu...kirain jokowi...eeech ternyata bos ku Dewa Bracuk ketua Ysj..."
 
 
Unggahan foto dan status tersebut tentu saja banyak mendapat like dan komentar dari para netizen yang rata-rata para seniman dan musisi. Namun ada satu warga net (Putu Suartama) yang diketahui bukan seniman ikut berkomentar dalam tautan yang diunggah akun Kunti Lanak tersebut.
 
Dalam komentarnya, Putu Suartama mengatakan : 'Hati" Dia Mantan Penjahat" kalimat tidak mengenakan tersebut diduga ditujukan kepada Dewa Bracuk. Tentu saja Dewa Bracuk sangat keberatan dengan kalimat tersebut karena mengandung penghinaan, juga fitnah dan ujaran kebencian.
 
"Saya sangat keberatan dengan kalimat atau komentar Putu Suartama. Komentarnya sangat menghina, memfitnah dan mengandung unsur kebencian. Ini tidak bisa saya terima," ujar Dewa Bracuk, Jumat (9/11/2018).
 
 
 
Karena itu, Ketua YSJ menyikapinya dengan berkordinasi dengan Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Kapolres Jembrana dan Kabag Ops Polres Jembrana serta Kanit 4 Sat Reskrim Polres Jembrana. 
 
Namun sebelum berkordinasi dengan pihak kepolisian, Ketua YSJ sebelumnya telah meminta Putu Suartama untuk mengklarifikasi kalimat tersebut dan menarik atau menghapus komentar tersebut. Sayangnya permintaan Dewa Bracuk tersebut lama tidak direspon oleh Putu Suartama.
 
Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) mengatakan sedang berusaha mencari Putu Suartama untuk dimintai keterangan terkait komentarnya di medsos tersebut.(BB)