Aneh! Musim Hujan Sebagian Warga Yehembang 'Krisis' Air Bersih

  08 November 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Memasuki musim penghujan belakangan ini, warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, khususnya yang bermukim di Banjar Bungbungan, Kaleran dan sebagian Banjar Wali justru mengalami krisis air bersih.
 
 
Hal ini terjadi lantaran air PDAM tidak mengalir ke rumah-rumah pelanggan di banjar-banjar tersebut. Bahkan menurut sejumlah warga air PDAM mati total sejak seminggu ini. Kondisi ini mengakibatkan warga di banjar tersebut kesulitan mendapatkan air bersih.
 
"Saya heran 'masak' saat musim hujan air PDAM tidak mengalir. Sudah seminggu mengalir, kami kesulitan mendapat air bersih," ujar Surata, salah seorang warga Banjar Kaleran, Kamis (8/11/2018).
 
Dengan matinya air PDAM tersebut lanjutnya, dirinya dan warga lainnya terpaksa mengambil air di saluran irigasi subak yang kondisi airnya keruh karena musim hujan. Mengingat warga jarang memiliki sumur lantaran dataran tinggi.
 
 
 
"Justeru pada musim hujan air PDAM mati, sementara musim kemarau kemarin masih bisa mengalir meski tiga hari sekali," imbuhnya.
 
Terkait hal tersebut, warga meminta pihak PDAM segera menindak lanjuti masalah tersebut sehingga air PDAM bisa mengalir kembali ke rumah-rumah warga, sehingga warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih. Terlebih warga tetap rajin tiap bulannya membayar restribusi Ke PDAM.
 
Kelian Banjar Kaleran I Wayan Balik Darsana dikonfirmasi sore tadi membenarkan kondisi tersebut. Dari pengecekan ke rumah-rumah warganya, memang benar air PDAM mati sejak seminggu lalu dan warganya kesulitan mendapatkan air bersih.
 
"Saya tidak tahu apa penyebabnya air PDAM mati, masalah ini nanti saya laporkan kepada bapak perbekel agar diteruskan ke pihak PDAM," tutupnya.(BB)