Menuju Generasi Emas 2045

Mahasabha XI PERADAH, Rai Wirajaya Ajak Pemuda Hindu 'Garda Terdepan' Pelopor Perubahan

  05 November 2018 OPINI Nasional

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Menuju generasi emas 2045 dan era revolusi industri 4.0, pemuda dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya agar tidak kalah dengan generasi muda dari negara lain. Maka pemuda khususnya pemuda Hindu harus mampu untuk menjadi garda terdepan dan menjadi pelopor perubahan.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan,  I Gusti Agung Rai Wirajaya dalam sambutannya saat pembukaan Mahasabha XI Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah)  Indonesia yang berlangsung di Aula Kawala Waterpark Palangkaraya, Kalimantan.

 
Mahasabha  XI Peradah Indonesia ini dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi didampingi Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Abdul Rafur bersama Ketua Umum DPN Peradah Indonesia periode 2015-2018 D. Sures Kumar.
 
Ket foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya

Rai Wirajaya menegaskan pemuda adalah harapan bangsa. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno mengatakan bahwa "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Kata kata tersebut mencerminkan bahwa pemuda sebagai harapan bangsa harus memiliki motivasi dan cita-cita dalam melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia.

BACA JUGA : 'Judi Tajen' Menjamur di Bali, Ada yang Dekat Polresta Lho! Diduga, 'Dibackingi' Aparat

Di sisi lain, di tengah banyaknya isu SARA dan konflik agama tentunya sikap nasionalisme dan karakter generasi muda yang berbudi luhur sangat diperlukan. Bagaimana memuwujudkan suatu lingkungan yang etis, minim konflik dan kental akan toleransi.

"Hal tersebut bisa dimulai dari lingkungan kelompok pemuda. Bahwa pemudalah yang membawa perubahan sebagai agent of change. Bahkan pemudalah yang mampu untuk mengubah alur kehidupan bangsa ini," tegas Rai Wirajaya yang sudah tiga periode ngayah untuk Bali sebagai anggota DPR RI ini.

Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, pada saat itu tantangan kita adalah melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Namun di era milenial ini, kata Rai Wirajaya, tantangan kita adalah bagaimana merontokkan paham-paham yang dapat memecah belah bangsa.

"Seperti kita ketahui ada begitu banyak paham yang menimbulkan fanatisme terhadap suatu ajaran agama sehingga mampu untuk membelah bangsa ini. Maka di sini juga peran pemuda termasuk pemuda Hindu untuk ikut berada di garda terdepan menjaga empat pilar kebangsaan yakni UUD 1945, NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal di," papar Anggota Fraksi PDI P DPR RI ini.

Nasionalisme yang kian menyurut di generasi muda dan banyaknya pengaruh budaya dari luar juga merupakan salah tantangan terbesar bangsa ini. Lalu bagaimana mewujudkan lingkungan yang jauh dari kata perpecahan dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengamalan Pancasila yang kian menyurut dan paham fanatisme yang semakin tinggi merupakan pekerjaan rumah kita bersama untuk memadamkan itu semua.  Maka melalui Mahasabha XI Peradah Indonesia semoga mampu mewujudkan dan menjalin tali kekeluargaan antara sesama pemuda Hindu di Indonesia dan menguatkan persatuan serta mencegah perpecahan.

"Mari lakukan perubahan yang lebih baik demi Indonesia tumpah darah kita. Pemuda merupakan ujung tombak bangsa. Yakinlah bahwa pemuda mampu membuat perubahan yang lebih baik demi Indonesia Jaya," tandas Rai Wirajaya yang juga caleg petahana DPR RI dapil Bali nomor urut 4 dari PDI P itu.

Seperti diberitakan, Mahasabha XI Peradah Indonesia yang berlangsung 1-4 November 2018 melahirkan pimpinan baru organ pemuda Hindu terbesar di Indonesia tersebut. I Gede Ariawan, S.IP., M.IP., diberikan kepercayaan sebagai ketua umum  Peradah Indonesia periode kepengurusan 2018-2021 mendatang. Kepengurusan baru diharapkan bisa bekerja maksimal untuk penguatan kader dan kapasitas Peradah dalam rangka pelayanan keumatan di masa mendatang.

BACA JUGA : Fragmentari "Petung Agung" Duta Kesenian Jembrana Pukau Pesona Budaya Bali 2018 di TMII

"Kepercayaan yang diberikan oleh kader Peradah di Indonesia memimpin organ ini  adalah amanah sekaligus amanat. Untuk memajukan Peradah butuh kerjasama dan sinergi,"kata Gede Ariawan.

Pria yang akrab disapa oleh Ige ini terpilih secara aklamasi setelah 3 kader Peradah lainnya  dicalonkan sebagai calon ketua mengundurkan diri dan fokus untuk mengembangkan dan mengabdikan diri di daerah.(BB).