Astaga! Tiga Warga Jembrana Digigit Anjing 'Positif' Rabies

  29 Oktober 2018 PERISTIWA Jembrana

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kasus gigitan anjing beberapa hari lalu kembali terjadi di Jembrana. Kali ini yang menjadi korban gigitan adalah tiga orang warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
 
 
Dari kasus gigitan tersebut, petugas terkait segera merespon dengan mengambil sampel otak anjing yang menggigit ke tiga warga tersebut untuk dibawa ke laboratorium (lab) agar diketahui apakah anjing yang meggigit tersebut positif rabies atau tidak.
 
Hasilnya dari BP VET sampel otak anjing yang mengigit tiga orang warga di Yeh Embang Kangin yang sudah diterima Dinas Kesehatan Jembrana kemarin ternyata positif rabies. Hal tersebut disampaikan oleh Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, Senin (29/10).
 
Terkait hal tersebut pihaknya sudah meminta semua pasien yang digigit anjing harus mendapat VAR sesuai dengan protap. Pihaknya juga mengimbau bila ada yang mengetahui korban lain, segera ajak ke Puskesmas terdekat agar segera mendapatkan tindakan medis.
 
 
“Semua harus waspada, kasus gigitan anjing tidak boleh dianggap remeh. Meskipun anjing yang menggigit tersebut anjing peliharan sendiri," tegas Suasta, Senin (29/10/2018).
 
Sebelumnya tiga orang warga digigit anjing di  Banjar Sumbul Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Jembrana, pada Kamis (26/10) lalu. Saat itu petugas langsung mengambil sampel otak anjing dan dibawa ke laboratorium dan ternyata hasilnya positif.
 
Dikatakan sejak rabies pada hewan penular rabies khususnya anjing masuk Jembrana di tahun 2010, kasus rabies positif pada anjing terus diketemukan setelah ada laporan manusia tergigit anjing yang dicurigai rabies dan positif setelah diperiksa lab.
 
Di Dusun Sumbul Desa Yehembang Kangin pada tahun 2010 juga terjadi kasus positif rabies pada anjing dan sapi. Dimana kasus tersebut berkembang sampai sapi warga harus ditembak dengan bantuan aparat TNI karena membahayakan pemilik dan masyarakat.
 
Dari data di Dinas Kesehatan Jembrana warga meninggal dari tahun 2008 sampai tahun 2018 karena rabies di Jembrana sebanyak tiga orang. Kasus yang mayoritas disebabkan oleh gigitan anjing itu tetap dinilai serius dan membahayakan.(BB)