Jangan Terprovokasi Pecah Belah Bangsa

Pengajian Umum Hari Santri Nasional di Buleleng, Eko Cahyono: Bali Rumah Toleransi dan Pluralisme

  28 Oktober 2018 SOSIAL & BUDAYA Buleleng

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Ratusan Warga NU (Nahdliyin) se-Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali menggelar Pengajian Umum serangkaian Peringatan Hari Santri Nasional yang dipusatkan di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Pemuteran, Banjar Dinas Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng , pada Sabtu malam (27/10/2018). 
 
 
Acara juga diisi dengan istighosah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara khususnya Bali agar damai dan dapat menangkal maraknya hoax atau kabar bohong.
 
Tampak hadir sejumlah pengurus PWNU Bali, tokoh NU Bali H.M. Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H., pengurus PKB Bali, pengurus PCNU Kabupaten Buleleng, pengurus Majelis Ranting Cabang NU Kecamatan Gerokgak, Muslimat NU, Gerakan Pemuda Ansor dan Banser se-Kecamatan Gerokgak dan sejumlah organisasi lainnya. Diisi juga ceramah keagamaan oleh Ustad Haji Andy Hidayat dari Banyuwangi.
 
Tokoh NU Bali H.M. Eko Budi Cahyono, S.E.,M.M.,M.H., mengajak warga Nahdliyin di Bali khususnya juga di Buleleng untuk terus menjaga dan mengedepankan spirit kebersamaan, toleransi, saling menghargai dan rasa persatuan. Hal ini penting sebab belakangan mulai ada upaya dari kelompok tertentu untuk memecah belah bangsa.
 
"Jangan terprovokasi dengan isu yang sifatnya memecah belah. Bali adalah rumah toleransi dan pluralisme. Bali tidak akan terpengaruh dengan isu-isu yang sifatnya memecah belah. Warga NU di Bali tetap akan ikut mengamankan situasi dan juga tidak terpengaruh dengan hoax atau kabar bohong," ucap Haji Eko.
 
 
Pria ramah yang akrab disapa Pak Eko itu juga berpesan keberadaan warga Nadliyin (NU) di Bali untuk bersama-sama membangun Bali terutama para santri yang memang menetap di Bali. Ia meyakini santri di Bali tidak mengenal yang namanya hoaks, tidak ada pengkotak-kotakan. Di Bali, kata Haji Eko, semua punya cita-cita dan tujuan yang sama yakni bersama-sama membangun bangsa dan negara.
 
"NU sejati adalah NU penjuang, membela agama, bangsa dan negara," tegas Haji Eko yang juga ekonom dan pendiri Bali Ekonomi Creatif itu.
 
 
Pengusaha sukses yang juga kerap dipanggil "Masuk Pak Eko" itu juga kembali berpesan keberagaman dan kebersamaan sangat penting untuk terus dirawat dan dihargai. Hal itu juga penting untuk menepis dikotomi minoritas atau mayoritas. Apalagi Bali memang menjadi rumah toleransi dan pluralisme.
 
Sementara, Ketua Panitia Pengajian Umum serangkaian Peringatan Hari Santri Nasional Kecamatan Gerokgak Samsul Arifin S.H., mengatakan kegiatan di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Pemuteran ini juga sebagai bentuk kepedulian warga Nahdliyin Kecamatan Gerokgak tetap komitmen laksanakan amanat menjaga santru dan menghormati ulama sesuai kemampuan. "Kami komitmen menjaga dan rawat tradisi NU agar bisa lebih maju dari sebelumnya," ungkapnya.
 
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Gerokgak, Haji Ahmad Marzuqi S.Ag., dalam sambutannya mengatakan Hari Santri Nasional adalah kado terindah bagi kalangan santri. Sejarah mencatat santri dan kiyai banyak berkontribusi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
 
"Para santri mewakafkan hidupnya dalam mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Jadi melalui Peringatan Hari Santri Nasional ini kami juga mengenang jasa para santri pendahulu kami," ujar Haji Ahmad Marzuqi.
 
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih pada Pengurus Ranting NU Kecamatan Gerokgak yang telah mempersiapkan peringatan Hari Santri Nasional ini. Serta tak lupa  kepada Muslimat NU se-Kecamatan Gerokgak yang juga kompak berpartisipasi memberikan sumbangan konsumsi. 
 
"Berikutnya kepada Gerakan Pemuda Ansor dan Banser yang telah ikut sukseskan acara ini. Dan kepada semua pihak terkait yang membantu menyuksekan acara ini," katanya mengakhiri.(BB).