Satu Korban Gempa Alami Patah Kaki, 103 Unit Rumah Rusak Parah di Jembrana

  12 Oktober 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Dari pengecekan dan pendataan yang dilakukan pihak BPBD Jembrana selama dua hari terhadap rumah-rumah warga, fasilitas publik yang terdampak Gempa Situbondo dengan kekuatan magnitudo 6,3, Kamis (11/10) dini hari, ditemukan satu orang warga menjadi korban luka berat.
 
 
Ketut Warni (60), warga Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, mengalami patah tulang kaki akibat gempa dengan guncangan cukup keras tersebut. Korban mengalami patah tulang kaki kiri karena terbentur benda keras saat lari menyelamatkan diri sewaktu ada gempa.
 
 
“Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar ada seorang nenek mengalami patah tulang kaki kiri karena terbentur benda keras saat lari menyelamatkan diri sewaktu terjadi gempa,” terang Kepala BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana, Jumat (12/10/2018).
 
 
Lantaran korban belum mendapatkan penanganan medis, pihak BPBD Jembrana kemudian membawa korban ke RSUD Negara untuk mendapatkan perawatan. Setelah mendapat perawatan medis lanjut Eko, korban diizinkan pulang dan diwajibkan untuk berobat jalan.
 
 
Lanjut Eko, dari keterangan Ketut Linggih, suami korban, saat terjadinya gempa, dirinya bersama korban berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan diri. Nahas korban saat itu terjatuh di halaman rumah setelah kakinya membentur benda keras dan akhirnya tidak bisa bangun kembali.
 
 
Sementara itu data teranyar yang dirilis pihak BPBD Jembrana hinga sore ini, tercatat ada 103 unit rumah rusak yang tersebar di lima kecamatan yang ada di Jembrana. Kerusakan terbanyak terdapat di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dimana data yang dirilis Perbekel Yehembang kerusakan rumah warga mencapai 62 unit.(BB)