Terdeteksi di 46 Titik

Astaga! Dampak Gempa Situbondo di Jembrana 'Parah', Bupati Imbau Warga Terdampak Lapor ke De

  11 Oktober 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana.Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 di Situbondo dampaknya dirasakan cukup kuat di Kabupaten Jembrana, Bali. Dilaporkan banyak rumah warga dan fasilitas publik mengalami kerusakan, termasuk tempat ibadah.
 
 
Karena banyaknya rumah warga yang mengalami kerusakan akibat dampak gempa yang terjadi dini hari tadi, Bupati Jembrana I Putu Artha mengharapkan warga terdampak untuk berinisiatif melaporkan ke pihak desa setempat guna memudahkan pendataan.
 
Hal tersebut ditegaskan Bupati Arta di sela-sela kegiatan mengecek langsung ke rumah-rumah warga serta fasilitas publik termasuk tempat ibadah yang terdampak gempa, Kamis (11/10).
 
 
Diketahui dampak gempa yang terjadi sekira pukul 02.44 Wita tersebut membuat sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Seperti Candi Bentar Pura Puseh Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
 
 
Di Pura Puseh Mendoyo Dauh Tukad, selain bangunan Candi Bentar mengalami kerusakan, bale pengaksaran pemangku juga roboh. Bahkan bale piasan yang baru setahun difungsikan rusak pada bagian pojok atasnya. Saat Bupati Artha datang, tampak krama desa setempat dibantu tim dari BPPD Jembrana sedang membersihkan puing-puing bangunan.
 
Dalam kesempatan tersebut Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, pihaknya telah memerintahkan BPBD Jembrana melakukan pendataan dampak gempa di Jembrana. BPBD sejak pagi sudah langsung melakukan pengecekan dan pendataan tingkat kerusakan rumah warga dan fasilitas publik. 
 
 
Sementara itu data yang dirilis pihak BPBD Jembrana hingga Kamis (11/10) sore tercatat ada 46 titik kerusakan di Jembrana yang terdampak gempa. Angka ini dipastikan akan bertambah lantaran belum seluruhnya bangunan rumah warga dan fasilitas publik maupun sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa terdata.
 
 
“Untuk sementara jumlah bangunan rusak, baik rumah warga, sekolah, tempat ibadah dan lainnya berjumlah 46 titik. Tapi itu bisa bertambah karena belum seluruhnya terdata. Besok kami akan lanjutkan pendataan,” terang Kepala BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Permana, Kamis (11/10/2018).
 
 
Menurutnya, dari hasil pengecekan diketahui tingkat kerusakan merupakan kerusakan ringan hingga kerusakan sedang, namun ada beberapa diantarannya rusak berat. Didominasi rumah-rumah warga semi permanen dan umumnya usia rumah sudah tua atau lama.(BB)