WALHI BALI : Pertemuan IMF-WB 'Karpet Merah' Perusakan Lingkungan

  09 Oktober 2018 OPINI Denpasar

Walhi Bali for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Direktur Eksekutif Walhi Bali Made July Untung Pratama menjelaskan mengenai bagaimana pembangunan pariwisata yang dilakukan di Bali sangat masif.
 
Hal ini dipaparkannya di gelaran yang dilakukan oleh beberapa CSO atau organisasi masyarakat sipil dalam People's Summit on Alternative Development hari kedua.
 
 
Event ini guna merespon kegiatan pertemuan Internasional Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang dihelat di Nusa Dua, Bali.
 
Dalam diskusi panel dengan topik Human Right, Public Infrastructure and Tourism Industry yang berjalan selama kurang lebih 2 jam tersebut, Made July memaparkan kilas balik perlawanan rakyat Bali dalam menolak Reklamasi Teluk Benoa. 
 
Ia mengatakan izin lokasi yang dimiliki investor sebagai syarat untuk melaksanakan AMDAL proyek Reklamasi Teluk Benoa tersebut sudah kadaluarsa dan AMDAL dinyatakan  tidak layak.
 
 
 
"Itu semua terjadi karena perlawanan yang masif dari rakyat selama lebih dari lima tahun" tandasnya, Selasa (9/10) di Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar.
 
Lebih lanjut dalam konteks pembangunan di Bali Made July mengatakan bahwa pembangunan-pembangunan akomodasi pariwisata, yang terindikasi merusak lingkungan acapkali dinilai menungganggi event-event internasional. 
 
"Seperti halnya Reklamasi pengembangan Bandara Ngurah Rai yang tidak diatur dalam hukum tata ruang, seolah-olah dipaksakan dilakukan dengan alasan untuk mengakomodir event-event internasional misalnya IMF World Bank," pungkasnya.
 
 
Jadi semakin sering ada pertemuan Internasional di Bali, maka akan seiring sejalan dengan pembangunan-pembangunan akomodasi pariwisata yang terindikasi melanggar aturan dan merusak lingkungan itu dilakukan, tegasnya.
 
Dalam gelaran tersebut hadir pula beberapa pembicara dari berbagai organisasi seperti Diana Gultom dari DebtWatch, Edo Rachman dari Walhi Eksekutif Nasional, Delima silalahi dari KSPPM dan dipandu oleh  Andi Muttaqien dari Elsam.(BB)