Setahun Deklarasi Nusa Dua, Kapolda Bali Uji Pimpinan PT Langkah Jitu Minimalisir Radikalisme

  26 September 2018 OPINI Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kapolda Bali, Irjen. Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M., menjadi keynote speaker (pembicara utama) dalam Rembuk Nasional Peringatan Setahun dan Tindak Lanjut Deklarasi Nusa Dua, Rabu pagi (26/9/2018) di Rama Sita Room, Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar. 
 
 
Uniknya, di akhir paparnya Kapolda memberikan "ujian" bagi ratusan akademisi dan juga pimpinan perguruan tinggi yang hadir. "Ujian" ini layaknya pertanyaan seorang guru besar ketika mengunjungi disertasi calon dalam ujian promosi doktor. 
 
"Saya berikan dua question research (pertanyaan penelitian) agar bersama-sama dipecahkan," kata Kapolda Bali yang kemudian disambut tawa dan tepuk tangan akademisi yang hadir dan juga pimpinan perguruan tinggi yang hadir.
 
Pertama, bagaimana para civitas akademika di Bali membantu dalam bidang akademis untuk meminimalisir paham radikalisme? Kedua, apa langkah nyata yang akan dilakukan guna menghadapi ideologi radikal transnasional?
 
Dengan menjawab dan melakukan dua pertanyaan tersebut diharapkan kampus dan dunia akademis memang menjadi benteng dan salah satu garda terdepan dalam mencegah dan memerangi paham radikalisme. Kapolda pun berharap tidak ada mahasiswa di Bali yang terpapar radikalisme,
 
 
"Melawan terorisme hanya dengan penguatan Pancasila. Sayangnya wawasan kebangsaan mulai banyak ditinggalkan mahasiswa. Jadi itu yang harus kita kuatkan di kehidupan akademik di kampus," tegas Kapolda.
 
 
Dalam kesempatan ini, Kapolda juga memaparkan berbagai upaya untuk mencegah dan meminimalisir paham radikalisme menyebar di masyarakat serta strategi penanggulangan terorisme yang merupakan anak kandung radikalisme
 
Kapolda juga mengapresiasi terselenggaranya  Rembuk Nasional Peringatan Setahun dan Tindak Lanjut Deklarasi Nusa Dua sebagai upaya untuk menguatkan  Deklarasi Nusa Dua yang dikumandangkan setahun lalu dengan berawal dari Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme. 
 
"Kami harapkan kegiatan seperti ini semakin memperkuat langkah kita memerangi radikalisme dan terorisme," tandas Kapolda.
 
Sementara itu, Kepala LLDikti VIII Prof. Nengah Dasi Astawa dalam sambutannya sebelum membuka acara ini juga mengapresiasi gagasan mempertemukan kembali para pimpinan PT ini. Hal ini mengingat kompleksitas persoalan bangsa dan bahaya radikalisme-intoleransi yang sedemikian nyata.
 
"Maka andil civitas academica merumuskan pokok-pokok pikiran pencegahan radikalisme dan penguatan ideologi Pancasila akan sangat vital, karena Pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri," pungkasnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, penggagas dan koordinator kegiatan "Rembuk Nasional Peringatan Setahun dan Tindak Lanjut Deklarasi Nusa Dua" Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H., mengatakan rumusan yang nanti dihasilkan dalam acara ini akan disampaikan langsung kepada Presiden RI”. 
 
"Secara teknis rumusan kegiatan ini diharapkan menjadi rujukan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, Menteri Agama, serta menteri-menteri lain penyelengara pendidikan kedinasan dalam penyusunan strategi dan kurikulum pendidikan Pancasila di kalangan PT," tutup penggagas kegiatan yang juga Ketua Yayasan Handayani Denpasar itu.(BB).