Ini Langkah BMKG Siapkan 'Tiga Alat Canggih' Jelang Annual Meeting IMF 2018

  13 September 2018 PERISTIWA Badung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Jelang event atau kegiatan Annual Meeting IMF yang rencananya digelar pada Oktober 2018 mendatang, Balai Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengaku telah melakukan berbagai persiapan.
 
 
Persiapan tersebut termasuk dalam bidang penguatan sistem peralatan dan layanan informasi Meteorologi penerbangan. Seperti, mengganti peralatan yang lama yaitu Automated Weather Orserving System (AWOS) produk Amerika Serikat.
 
Memang, untuk pengamatan AWOS sangat diperlukan, ujar Kepala Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Bambang Hargiyono.
 
 
"Diperlukan itu saat landing dan take off pesawat," jelasnya seraya memastikan bahwa alat tersebut memang sudah rusak sehingga harus diganti.
 
 
"Kalau unsur meteo wajib kita (red, BMKG) yang menyediakan alat tersebut," katanya seraya mengungkapkan selain AWOS masih ada dua lagi yang merupakan alat baru buatan Yunani dan Jerman. 
 
Yang kedua adalah, Radar Wind Profiler yang merupakan buatan Yunani. "Jadi ini peralatan untuk mendeteksi perubahan angin yang mendadak dari permukaan hingga ke lapisan atau ketinggian di 3000 meter itu digunakan untuk pesawat yang akan mendekat ke bandara," ucapnya.
 
 
Selain Radar Wind Profiler, juga ada LIDAR yang berguna untuk mendeteksi partikel udara kering seperti abu vulkanik di wilayah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sehingga apabila terjadi erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan abu vulkanik tersebar hingga di area bandara dapat diantisipasi.
 
Jika melihat iklim di bulan Oktober, katanya arah angin cenderung dominan ke arah timur, artinya efek yang mungkin terjadi akibat Gunung Agung kemungkinan kalau ada erupsi bulan Oktober itu sebaran dominan arah abu vulkanik ke barat.
 
 
 
"Ke barat artinya tidak ke bandara umumnya bisa disaat kondisi tertentu kita akan update," tandasnya.
 
BMKG mengaku alat-alat yang dipasang tersebut tentu saja akan dipasang seterusnya bukan hanya pada saat event IMF-IWB saja. Ditanya berapa dana yang digelontorkan untuk mengganti semua alat canggih tersebut, pihaknya mengaku bukan kapasitasnya untuk menjawab.(BB)