Gede Ngurah Wididana: Pendidikan Lingkungan Berbasis Banjar di Bali Segera Dilakukan

  08 September 2018 OPINI Denpasar

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kerusakan lingkungan akibat ketidaksadaran masyarakat terhadap lingkungan yang rendah sangat banyak terjadi.  Lingkungan akan bertambah rusak karena perilaku manusia dan jumlah manusia yang semakin bertambah, serta manusia juga ikut mengeksploitasi lingkungan untuk tujuan uang dan kebutuhan hidup.  
 
 
Khususnya pencemaran lingkungan dari sampah plastik sangat penting segera dilakukan pencegahannya melalui pendidikan berbasis banjar. Kalau hal ini tidsk dilakukan, maka hampir setiap jengkal tanah Bali akan tercemar plastik, tanpa ada usaha mengurangi, mendaur ulang, atau memusnahkan dengan membakar.  
 
"Pendidikan lingkungan berbasis banjar akan menumbuhkan kesadaran baru agar masyarakat mencintai lingkungan dan masyarakat memiliki gaya hidup yang sadar dan cinta lingkungan," ungkapnya. 
 
Gaya hidup atau kebiasaan masyarakat Bali yang membuang sampah ke sungai dan ke pangkung (sungai kering) harus segera diubah melalui pendidikan lingkungan berbasis banjar, sehingga masyarakat bisa mengelola limbahnya dengan bijak.  
 
 
Gerakan sadar lingkungan ini harus juga diawasi oleh masyarakat adat dan masing masing anggota masyarakat saling mengingatkan agar lingkungan di basing masing banjarnya menjadi bersih. 
 
"Bika perlu dibuat aturan bahwa syarat suatu desa mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah adalah desa tersebut harus memiliki tempat dan manajemen pengolahan sampah," imbuh Gede Ngurah Wididana di kantor Institut Pengembangan Sumber Daya Alam, Denpasar.
 
Mengubah perilaku masyarakat yang sadar lingkungan itu adalah dasar untuk mewujudkan Bali yang bersih. Gerakan itu harus terus menerus dilakukan secara sistimatis kepada masyarakat luas dari berbagai umur, sehingga kesadaran baru itu muncul. Inilah tugas Gubernur baru untuk membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan.  
 
 
Gubernur Bali harus bisa menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah sampah plastik yang semakin rumit, karena belum dilakukan pemecahan masalahnya  secara serius. Pendidikan lingkungan berbasis banjar bisa sukses dilakukan di Bali, karena infrastruktur budaya mebanjar sudah dimiliki oleh masyarakat Bali sejak ratusan tahun. Sosialisasi Keluarga Berencana berhasil melalui sistim banjar. 
 
"Sekarang diperlukan tindakan nyata, bukan banyak teori untuk menyelesaikan masalah ssmpah plastik," tegas Gede Ngurah Wididana, calon DPRRI 2019 Dapil Bali dari Partai Demokrat.(BB)