Selamat! JICA Jadikan Denpasar Kota Percontohan Tangguh Bencana

  22 Juli 2018 SOSIAL & BUDAYA International

humas Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Laos. Kota Denpasar terpilih mewakili Indonesia serta menjadi kota percontohan dalam pencanangan kota tangguh di negara-negara ASEAN yang dilaksanakan Japan International Coorperation Agency (JICA). 
 
 
Dua perwakilan dari Pemkot Denpasar yakni Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar I.B Joni Ariwibawa dan Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah Bappeda Kota Denpasar, Julia Krisna Siagian menjadi narasumber dihadapan peserta dalam seminar Kota Tangguh Bencana yang dilaksanakan di Kota Luang Prabang Laos, Jumat lalu (20/7).
 
"Terpilihnya Denpasar dari kunjungan yang telah dilakukan perwakilan JICA beberapa waktu lalu di Kota Denpasar dengan melihat kepemilikan kajian tentang resiko bencana," ujar I.B Joni Ariwibawa. 
 
Lebih lanjut dikatakan sebagai kota percontohan dalam ketangguhan menghadapi bencana tsunami dengan menganalisis sarana prasarana yg tersedia serta hasil pengisian check list oleh OPD/stake holder terkait. 
 
Disamping itu Denpasar juga telah memiliki Kajian Risiko Bencana, Rencana Penanggulangan Bencana, Peta Rawan Bencana, serta Rencana Tata Ruang yg berbasiskan Pengurangan Risiko Bencana. Langkah ini juga telah memiliki Tempat Evakuasi Sementara di Serangan, Peta dan rambu jalur evakuasi, sirene tsunami, serta simulasi ancaman tsunami yg secara rutin telah dilaksanakan.
 
 
 
"Dari kajian yang telah dilakukan JICA memberikan Denpasar kepercayaan sebagai salah satu kota percontohan dengan berbagai sarana dan kajian yang dimiliki,” ujarnya.  
 
Lebih lanjut menurut I.B Joni, kegiatan di Kota Luang Prabang laos merupakan kegiatan 3rd Asean Urban Resilience Forum dengan tema Building Disaster and Climate Resilient Cities in Asean, program atas inisiatif dan asistensi JICA. Dari hasil analisis check list oleh Tim Project JICA terdapat beberapa masukan guna lebih meningkatkan ketangguhan Kota Denpasar yaitu peningkatan peran aktif OPD dan stakeholder sesuai tupoksinya dalam kesiapsiagaan kita dan membangun kebijakan yg berbasis pengurangan risiko bencana. 
 
Kemudian ketersediaan  data akurat mengenai ketinggian dan kekuatan gedung2 yang ada di Kota Denpasar untuk dapat dijadikan sebagai tempat evakuasi sementara oleh masyarakat apabila terjadi tsunami. Harapan kedepan perlu untuk menambah peta jalur evakuasi dan menginformasikannya kepada masyarakat serta menyempurnakan dan merawat tanda-tanda jalur evakuasi yang telah terpasang. 
 
“Dari pelaksanaan forum tersebut diharapkan Negara-negara di ASEAN untuk bekerjasama bertukar informasi dan pengalaman serta pengetahuan dalam penanggulangan bencana untuk terwujudnya kota tangguh bencana di kawasan ASEAN,” ujarnya.
 
 
Sementara dalam tataran inovasi pelayanan kegawatdaruratan kepada masyarakat Denpasar memberikan layanan seperti pelayanan penanganan kecelakaan lalu lintas, permintaan penjemputan orang sakit dari rumah ke rumah sakit, penanganan kebakaran, pohon tumbang, hewan liar hingga penanggulangan kebencanaan lainnya yang siap melayani masyarakat 24 jam setiap harinya. 
 
“Pelayanan kegawatdaruratan juga telah dilengkapi dengan nomor pengaduan 112, bebas pulsa alias gratis, dan berlaku 24 jam. Meski layanan 112 telah dibuka, namun masyarakat tetap bisa menghubungi nomor 223333,” ujar I.B Joni sembari mengatakan hingga kini terus melakukan  berbagai terobosan dan inovasi guna memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat. (BB)