Aksi Teroris Kembali Marak, Polisi Perketat Pintu Masuk Bali dan Patroli 'Jalur Tikus'

  17 Juli 2018 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Maraknya kembali aksi teror yang dilakukan oleh para teroris di wilayah Jawa Barat, ternyata menjadi perhatian serius aparat keamanan di Bali. Tak ingin terjadi di wilayah Bali, Polres Jembrana langsung memperketat pengamanan di pintu masuk Bali, Pelabuhan Gilimanuk.
 
 
Pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan di pos dua atau pintu masuk Bali dilakukan secara ketat oleh puluhan petugas dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk dan Polres Jembrana. Sejumlah petugas bersenjata laras panjang juga disiagakan di lokasi pemeriksaan.
 
 
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi lolosnya pelaku teror ke wilayah Bali, serta pelaku-pelaku kejahatan lainnya. Disamping itu, menyiagakan personil bersenjata laras panjang juga untuk melindungi personil kepolisian lainnya yang sedang melakukan tugas pemeriksaan.
 
Tidak cukup dengan pemeriksaan di pos dua atau pintu masuk Bali, Pelabuhan Gilimanuk. Orang, barang dan kendaraan yang masuk Bali juga harus melalui pemeriksaan yang berlapis yang dilakukan oleh sejumlah anggota Brimob Polda Bali yang bertugas di Gilimanuk, pemeriksaan di Pos KTP dan harus menjalani pemeriksaan di jalan raya yang dilakukan personil Polsek di wilayah hukum Polres Jembrana yang sedang melaksanakan operasi jalan raya secara bergantian.
 
 
 
“Pasca kejadian baku tembak antara polisi dan pelaku teroris di Jawa, pengamanan di pintu masuk Bali diperintahkan untuk diperketat dan pemeriksaan dilakukan secara teliti guna mengantisipasi masuknya pelaku teror dan pelaku kejahatan lainnya ke Bali yang dapat mengancam keamanan Bali,” terang Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, Selasa (17/7/2018).
 
Disamping, memperketat pengamanan dan pemeriksaan di pintu masuk Bali lanjut Subawa, pengawasan terhadap jalur-jalur tikus dan pelabuhan rakyat serta patroli ke daerah-daerah rawan juga diintensifkan. Termasuk rutin melaksanakan kegiatan yustisi ke tempat-tempat kos dan keramaian.
 
 
 
“Khusus pemantauan jalur-jalur tikus dan pemantauan di pelabuhan-pelabuhan rakyat, dilakukan oleh personil gabungan yang melibatkan Polair dan aparat TNI-AL. Ini dilakukan secara rutin tiga kali sehari dengan waktu yang berbeda-beda,” imbuhnya.
 
Disamping memperketat pengaman dan pemeriksaan di pintu masuk Bali, pengamanan dan pemeriksaan ketat juga tetap dilakukan di pos satu atau pintu keluar Bali, Pelabuhan Gilimanuk. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kaburnya pelaku kejahatan yang beraksi di Bali, diantaranya pelaku curanmor.(BB)