Mih Dewa Ratu! Kerja Hingga Tengah Malam, Proyek RSU Negara Diprotes

  26 Juni 2018 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, pengerjaannya secara resmi dimulai hari ini Selasa (26/6) dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, tadi pagi.
 
 
Namun sejatinya, pengerjaan permulaan telah dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu. Pengerjaan meliputi berbagai persiapan, diantaranya pemasangan pagar keliling, perataan lahan hingga penggalian tanah untuk pondasi. Termasuk kemarin dilakukan pengerjaan dengan menggunakan alat berat menjelang peletakan batu pertama.
 
 
Sayangnya, kemarin pengerjaan proyek dengan nilai 10 persen dari nilai APBD Jembrana atau sekitar Rp179 miliar lebih tersebut mendapat protes dari sejumlah warga penyanding dan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut maupun keluarga pasien.
 
Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (NK) tersebut kemarin menggunakan alat berat hingga tengah malam. Kondisi tersebut membuat sejumlah warga penyanding dan sejumlah pasien serta keluarga pasien merasa terganggu dan merasa tidak nyaman.
 
 
Suara alat berat yang bekerja pada malam hari, bahkan hingga tengah malam sangat bising. Sejumlah warga penyanding yang kebetulan tinggal sangat berdekatan dengan lokasi proyek sangat terganggu dan tidak bisa tidur.
 
“Kalau kerjanya pagi hingga sore hari, kami tidak pernah keberatan. Tapi tadi malam alat beratnya bekerja sampai tengah malam, ini sangat mengganggu kami,” terang beberapa warga penyanding, Selasa (26/6/2018).
 
 
Jika kondisi ini terjadi terus menerus, maka warga penyanding akan melayangkan protes kepihak pelaksana proyek karena aktipitas pengerjaan proyek di malam hari sangat mengganggu warga penyanding dan para pasien.
 
“Kami minta kedepannya, pihak proyek bekerja hingga sore hari saja. Malamnya lebih baik tidak usah, kecuali pekerjaan yang tidak menimbulkan suara bising,” imbuh warga penyanding.
 
 
Keluhan senada juga disampaikan oleh sejumlah keluarga pasien. Aktivitas pengerjaan proyek hingga tengah malam dengan menggunakan alat berat sangat mengganggu kenyamanan pasien-pasien yang sedang dirawat. Meskipun lokasi proyek di belakang ruang perawatan, namun aktivitasnya terdengar jelas hingga ke ruang perawatan, terlebih pengerjaannya pada malam hari dengan menggunakan alat berat.
 
Terkait keluhan tersebut, saat hendak dikonfirmasi kepada pihak PT NK, hanya ditemui oleh bagian Keselamatan Kerja Karyawan (K3) Made Artawanta. Menurutnya, terkait teknis pengerjaan yang memiliki kewenangan untuk memberikan penjelasan adalah penanggungjawab proyek.
 
 
“Kebetulan usai upacara peletakan batu pertama, penanggungjawab proyek langsung berangkat ke kantor wilayah. Jadi beliau saat ini tidak ada di lokasi proyek,” terangnya.
 
Saat dimintai nomer ponsel penanggungjawab proyek, Artawanta engan memberikannya lantaran dia mengaku tidak berani memberikan nomer telpon atasannya tanpa seijin yang bersangkutan.(BB)