Mantra-Kerta ke Ombudsman, Ketua Umar: Program Paslon Sangat Visioner Bukan Sekedar Teori

  17 Mei 2018 POLITIK Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Calon Gubenur Bali nomor urut 2 yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sesuai yang dijadwalkan hadir di Ombusdman Republik Indonesia (ORI) di Jl. Diponegoro, Denpasar, Kamis (17/5/2018). 
 
 
Usai pertemuan beberapa catatan penting diberikan Ketua ORI Provinsi Bali, Umar Ibnu Alkhatab antaranya, program yang dipaparkan paslon sangat visioner, bukan sekedar teori, ORI ingin betul betul program itu di implementasikan. 
 
"Saya katakan kepada mereka (paslon) ucapan seturu tindakan, jadi kalau sudah ngomong ya bertindak," ucap Umar usai pertemuan. 
 
Menurut Umar, pemaparan program keduanya juga sangat komprehensif dan supaya itu bisa diwujudkan. Jadi kalau itu bisa diwujudkan maka akan ada upaya peningkatan kesejahteraan publik.
 
"Artinya publik akan menikmati pelayanan yang baik, pendidikan yang baik, akses pada perizinan juga semakin baik. Nah itu kalau diterapkan, tapi kalau tidak diterapkan tentu tidak produktif pemaparan hari ini," sebutnya. 
 
 
 
Umat juga menyampaikan, pihaknya akan melihat seberapa besar program-program itu bisa diterapkan. Pihaknya akan melihat satu persatu apakah program-program yang dipaparkan akan dilaksanakan apa tidak. 
 
"Misal tadi disampaikan infrastruktur, apakah jalan-jalan dipedesaan akan semakin bagus, komunikasi daerah dan provinsi apakah semakin bagus. Jadi satu persatu nanti akan kita urai, dan kita lihat sebagai indikator," jelasnya. 
 
Terkait adanya sumbatan komunikasi antara kabupaten dan provinsi yang berakibat tidak sinkronnya kebijakan, Umar dalam hal ini berpendapat, pihaknya berharap dengan lahirnya kepemimpinan baru komunikasi, tentu akan ada komunikasi baru. 
 
"Ya mungkin saja di era kepemimpinan lama diduga ada sebagai hambatan, sehingga tidak ada komunikasi yang bagus," ungkapnya sembari memberikan catatan pemimpin kedepan bukan menjadi pemimpin warna apalagi pemimpin kelompok tapi harus menjadi pemimpin masyarakat. 
 
 
Ia berharap dengan lahirnya kepemimpinan baru nantinya mampu membangun komunikasi dua arah. Umar berharap komunikasi tidak hanya monolog, dari Gubernur ke Bupati, tapi juga sebaliknya. 
 
"Mesti ada dialogis antara Gubernur dan bupati. Jadi kalau tidak ada dialogis akan kembali lagi ke masa suram antara gubernur dan bupati. Apa yang jadi kebutuhan gubernur disampaikan aja kepada bupati, pun sebaliknya, apa yang menjadi kebutuhan bupati sampaikan aja ke gubernur. Jangan mengambil jarak dengan daerah," tegasnya mengakhiri.(BB).