Warga Minta Selamatkan Tanah Buleleng, Ini 4 'Solusi Jitu' Mantra-Kerta

  13 Mei 2018 TOKOH Buleleng

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Warga berharap pasangan calon Mantra-Kerta setelah terpilih nanti dalam Pilgub 27 Juni 2018 menjaga dan menyelamatkan tanah-tanah di Buleleng agar tidak berpindah tangan kepemilikannya ke orang luar khususnya orang asing.
 
 
"Saat ini banyak tanah di tempat strategis seperti kawasan wisata Lovina telah berpindah tangan kepemilikannya ke orang asing. Ini kalau dibiarkan terus maka penduduk di sini akan kehilangan lahan untuk tinggal dan mencari  penghidupannya," ucap Ali Sadikin, salah seorang warga Buleleng saat kegiatan pengajian dan doa bersama serangkaian menyambut Ramadhan bersama paslon Mantra-Kerta, Minggu (13/5) di gedung Imaco Eks Pelabuhan Buleleng.
 
Menurut Sadikin, orang asing itu membangun vila dan fasilitas lainnya. Ia khawatir kalau ini terus berlanjut maka tanah-tanah warga akan habis terjual dan menjadi milik orang luar. Hal senada disampaikan Ferry Kurniawan yang mengaku khawatir terjadinya kerusakan alam karena pembangunan yang tak mengikuti aturan. 
 
 
"Kita tak ingin Singaraja seperti Lapindo. Saya juga tak setuju dengan reklamasi," tegasnya dalam acara yang juga dihadiri Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB) AAB Adhi Mahendra Putra, mantan Wabup Buleleng Arga Pinatih serta penceramah Al Habib Salim bin Ali Bafaqih.
 
Atas permintaan warga tersebut, Cawagub Sudikerta menegaskan sejak menjabat Wagub Bali tahun 2013 pihaknya sudah punya komitmen untuk melestarikan Bali. 
 
 
"Saya bahkan sudah menandatangani pakta integritas bersama Pak Rai Mantra menolak Reklamasi Teluk Benoa," ujar Sudikerta yang disambut tepuk tangan ratusan umat  Muslim yang hadir memadati gedung Imaco.
 
 
Sudikerta menjelaskan untuk menyelamatkan tanah-tanah produktif petani ada empat langkah yang akan dilakukan yakni pertama dengan menegakkan peraturan tata ruang, kedua dengan cara memberi insentif kepada petani seperti bantuan sarana produksi, ketiga yakni peningkatan kualitas petani, dan keempat yaitu kualitas produksinya agar memiliki daya saing pasar.
 
"Saya yakin kalau empat hal tadi bisa dilaksanakan maka petani akan bergairah dan tekun mengolah tanahnya dan tak ada lagi yang mau menjual tanahnya," jelas Sudikerta.
 
Sudikerta bahkan menegaskan untuk menyelamatkan tanah dan alam Bali pihaknya akan mengawasi ketat aturan tata ruang yang ada. "Yang melanggar akan kita tindak tegas. Dan kita harapkan warga juga ikut mengawasi. Laporkan kalau ada pelanggaran," pungkas Sudikerta.(BB).