2 Kader Militan PDIP dan Demokrat Bali 'Kini Bergabung' ke Partai Golkar

  05 Mei 2018 POLITIK Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. 'Loncat pagar' dalam istilah politik adalah hal yang biasa terjadi dalam setiap partai politik. Kali ini, 2 kader PDI Perjuangan Buleleng dan 2 kader Partai Demokrat kini secara resmi bergabung ke Partai Golkar. Usai bergabung, mereka menyatakan siap bertarung dalam Pemilihan Anggota Legislatif 2019 mendatang.
 
 
Masuknya kader PDI Perjuangan dan Partai Demokrat itu ditandai dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar oleh Ketua DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta di hadapan ratusan kader partai berlambang beringin dalam Orientasi Fungsionaris Partai Golongan Karya Provinsi Bali yang mengangkat tema "Karya-Kekaryaan untuk Indonesia Sejahtera" dengan tagline 4G Golkar Bersih-Golkar Bangkit-Golkar Maju-Golkar Menang.
 
 
"Secara resmi saya serahkan KTA Golkar kepada keempat kader baru ini sebagai tanda secara sah kembali bergabung ke Golkar," ucap Sudikerta di Hotel The Vasini, Jalan WR Supratman No. 288, Denpasar, Sabtu (5/5/2018).
 
Dua mantan kader militan PDIP yang bergabung ke Partai Golkar tersebut yakni Dewa Nyoman Sukrawan yang merupakan mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng. Kader militan PDIP lainnya yang bergabung Golkar yaitu Arga Pynatih yang merupakan mantan Wakil Bupati Buleleng.
 
 
Sedangkan mantan Ketua Partai Demokrat Buleleng dan mantan Wakil Ketua DPRD Buleleng yakni I Gede Dharma Wijaya Dan AA Gede Granat Putra yang merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Bali dari Partai Demokrat yang memutuskan bersama partai berlambang beringin tersebut.
 
 
Sudikerta mengapresiasi niat baik keempat kader terbaik untuk bergabung kembali ke Partai Golkar. Ia berharap mereka bisa bekerja sama memenangkan Pilkada 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019.
 
 
Alasan bergabungnya Dewa Sukrawan menjawab karena Golkar adalah partai yang sehat. "Sebenarnya orangtua saya adalah tokoh Golkar, karena dulu di tubuh Partai Golkar tidak sehat, makanya saya beralih ke PDI Perjuangan. Dan karena saat ini saya melihat Partai Golkar adalah partai yang bagus dan sehat sehingga saya kembali lagi ke Golkar," jawab Dewa Sukrawan seraya mengaku memiliki basis massa yang kuat dan siap memenangkan Partai Golkar.
 
Senada dengan Dewa Sukrawan, Arga Pynatih yang juga mantan Wakil Bupati Buleleng, menilai kondisi tidak sehat di tubuh partai membuat ia keluar dan berlabuh pada partai berlambang beringin tersebut.
 
 
 
"Dulu saya paling berjuang di PDIP namun karena saya tidak dianggap dan malah dianggap membangkang akhirnya saya memutuskan untuk masuk Partai Golkar," ungkap Agra Pynatih.
 
Kehadirannya sejumlah tokoh-tokoh militan kini bergabung Partai Golkar diharapkan mampu mendorong perolehan suara partai pada Pilkada 2018 dan Pileg 2019.(BB).