Prihatin! Daya Serap Tenaga Kerja Lulusan SMK Pariwisata Rendah Dibanding Kejuruan Lainnya

  22 Maret 2018 OPINI Badung

nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan serapan terhadap pekerja berpendidikan kejuruan hotel/pariwisata di industri akomodasi relatif masih rendah dibanding dengan pekerja berpendidikan kejuruan lainnya.
 
 
"Perlu adanya terobosan untuk meningkatkannya ke depan. Salah satunya dengan mengoptimalkan fungsi lembaga sertifikasi profesi (LSP)," kata Menpar Arif Yahya di sela pembukaan Rakornas SMK Pariwisata ke-4 di Nusa Dua, Kamis (22/3/2018) 
 
Hal itu, kata Arif Yahya bertujuan agar dapat menghasilkan lulusan SMK sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan industri pariwisata. Selain itu, juga dengan cara mengembangkan pedoman magang pada sektor ini.
 
Arif Yahya memaparkan dari data pada tahun 2016 tamatan kejuruan pariwisata yang bekerja di akomodasi hanya sebanyak 29,17%. Sementara sisanya sebanyak 70,83% berpendidikan non kejuruan pariwisata. 
 
 
Dalam Rakornas yang diikuti kepala sekolah SMK Pariwisata se-indonesia, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, serta Asosiasi profesi dan asosiasi industri pariwisata tersebut, Arif Yahya mengaku pada usaha hotel berbintang secara umum, pekerja yang berpendidikan SLTA merupakan yang terbanyak terserap yaitu mencapai 59.3%. 
 
Selanjutnya diikuti yang berpendidikan diploma 1, 2, 3 sebesar 24,96%. Demikian pula untuk pekeria pada usaha akomodasi lainnya sebagian besar pekerja berpendidikan SLTA 64,6% dan SLTP 21.4%.
 
 
Untuk mengatasi permasalahan ini, lanjut Arief Yahya perlu segera dilakukan peningkatan kerjasama antara SMK Pariwisata dengan asosiasi profesi pariwisata sebagai pembina pengelolaan sarana praktik (hotel/travel). 
 
Selain itu, langkah penting lainnya yang menurutnya perlu dilakukan ke depan adalah meningkatkan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata.
 
 
Kemenpar, sambung Arif Yahya dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang pariwisata juga akan melanjutkan program sertifikasi kopetensi bagi siswa SMK pariwisata.
 
"Pada tahun 2018 pemerintah memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22.374 orang," ungkapnya.
 
 
Adapun tema yang diambil dalam Rakor kali ini yaitu "Akselerasi Peningkatan kualitas dan Daya Saing SMK Pariwisata". Hal ini dalam rangka mengembangkan kualitas dan daya saing lulusan SMK Pariwisata di pasar kerja diharapkan dapat menghasilkan program konkrit untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK. Dengan begitu nantinya bisa lebih banyak lulusan kejuruan pariwisata ini banyak terserap di usaha pariwisata.
 
Sementara, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah menilai sejauh ini SMK belum memiliki kurikulum yang tuntas termasuk di bidang kepariwisataan.
 
 
Ferdi menilai tiga hal yang harus dituntaskan tersebut meliputi pengantar kepariwisataan, dasar program keahlian, dan pengantar dasar program dan paket. 
 
Menurutnya, beberapa hal menarik yang perlu didiskusikan secara mendalam salah satunya terkait kurikulum yakni seni kerajinan dan pariwisata dijadikan satu. Untuk itu, ia mendukung program one GM hotel one SMK pariwisata yang direncanakan oleh asosiasi SMK.(BB).