Viral 'Ojek Online' Dianiaya Oknum Pecalang. Begini Penjelasan Polsek Denpasar Selatan

  09 Maret 2018 PERISTIWA Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Oknum pecalang yang Viral di media sosial Facebook (FB) lantaran memukul seorang Driver ojek online dari salah satu perusahaan transportasi terkemuka Grab, diduga terjadi di Danau Tandakan, Desa Pakraman Intaran, Sanur, Denpasar Selatan pada Kamis (8/3) kemarin. 
 
 
Informasi yang berhasil dihimpun, video diunggah ke Facebook oleh akun Made Kartane ke grup FB komunitas Gojek Online berdurasi kurang lebih 13 detik. 
 
Dalam video tersebut, tampak seorang oknum pecalang yang diduga dari Banjar Sindu Kaja, Desa Pakraman Intaran Sanur memukul kepala Driver ojek online tersebut yang mengenakan helm. 
 
Diduga driver ojek online tersebut melanggar peraturan  lantaran menerobos jalan yang dblokir karena ada upacara adat. 
 
Saksi mata di TKP seorang wanita berinisial S, Pegawai Laundry "R"  mengaku melihat aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pecalang tersebut. 
 
Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (8/3) sekira pukul 10.00 wita. Saat itu, ujarnya, si tukang ojek menurunkan penumpang seorang anak kecil warga asing.
 
 
Saksi membenarkan, jika jalan diblokir dengan menggunakan kayu yang dipasang melintang ditengah jalan. Dan menurutnya, korban (tukang ojek) tidak salah karena menurunkan penumpang jauh dari lokasi upacara adat.
 
Saat itu, jalan diblokir lantaran ada upacara adat Ngaben, di Jalan Danau Toba dan tak jauh dari upacara adat, yakni di Jalan Danau Tandakan, jalan diblokir dan dan dijaga oleh dua orang pecalang. 
 
"Karena tau jalannya di palang, dia (tukang ojek) menurukan penumpang anak kecil Bule di pinggir (dekat pecalang). Memang jalan itu, dipasang pakai kayu dan pakai tempat sampah minimarket itu. Disana dijaga dua orang pecalang," kata saksi, Jumat (9/3).
 
 
Menurutnya, si pecalang seperti kesal lantaran sebelumnya banyak ibu-ibu yang nekat menerobos padahal sudah dipasang palang kayu yang artinya dilarang lewat. 
 
"Sepertinya dia (pecalang) kesal karena sebelumnya sudah dipasang tapi diterobos ibu-ibu.Korban dipukul sebelumnya saat menurunkan penumpang sudah di pukul punggung dan kepalanya. Karena korban dipanggil rekannya yang tengah duduk-duduk di minimart dikejar oleh pecalang itu dan kembali dipukul mengenai helmnya, ya," paparnya. 
 
Bahkan, saat aksi pemukulan terjadi katanya, si penumpang anak kecil sampai lari karena ketakutan.
 
Dikonfirmasi kepada Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Bangkit Dananjaya pihaknya masih akan mendalami dan melakukan penyelidikan, terkait kasus perbuatan tidak menyenangkan tersebut. 
 
 
 
"Kami dalami dan kita akan lakukan  penyelidikan sementara korban belum ada laporan," ucapnya Jumat (9/3).
 
Meski tanpa ada laporan dari pihak korban, katanya, pihaknya masih bisa melakukan penyelidikan lantaran video tersebut sudah Viral di media sosial. 
 
Pihaknya mengaku belum bisa menyebut kasus tersebut sebagai bentuk intimidasi karena apa yang di dalam video tersebut belum jelas. 
 
Meski demikian, akunya, pihak kepolisian dalam hal ini babinsa selalu berkoordinasi dengan pihak pecalang. 
 
"Setau saya kalau pihak babin koordinasi dengan pecalang sering kerjasama. Dan tindakan itu kalau termasuk penganiayaan ya belum tentu.Itu kan faktual kita perlu penyelidikan  dulu," tandasnya. (BB).