Waspadalah! Smart Retail 'Tantangan dan Ancaman' Peritel Bali

  04 Maret 2018 EKONOMI Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

‎Baliberkarya.com-Denpasar. Bagaimana bayangan anda, jika suatu saat kita memesan sebungkus roti tawar lewat gadget, kemudian tiba-tiba barang tersebut sudah ada di halaman rumah kita karena dibawa oleh benda yang terbang di angkasa? atau kita masuk ke satu toko tanpa ada satu orangpun yang menjaga, namun kita bisa mengambil barang-barang yang kita perlukan tanpa harus mengeluarkan uang fisik sedikitpun? 
 
 
Itulah beberapa hal kecil yang menggambarkan bagaimana teknologi akan berperan besar dalam perkembangan the next retail business yang disebut "Smart Retail"
 
Pemaparan kurang lebih selama 45 menit di sela Pelantikan 27 Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Kabupaten/Kota Se-Propinsi Bali yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Puri Ayu Denpasar tersebut memukau seluruh hadirin. 
 
Roy Mandey yang juga anggota Dewan Ketahanan Pangan RI ini dengan lugas menyampaikan bagaimana tantangan besar sekaligus ancaman jika peritel enggan menggunakan segala daya cipta dan kreatifitasnya untuk terus bertumbuh dan berkembang sekaligus adaptasi terhadap perkembangan yang terjadi. 
 
"Ini adalah tantangan besar yang segera akan kita rasakan juga di Indonesia terlebih Bali yang menjadi etalase dunia," katanya.
 
 
 
Sekretaris APRINDO BALI yang juga Ketua Task Force pembentukan pengurus DPC APRINDO Kabupaten dan Kota se-provinsi Bali, I Made Abdi Negara menyampaikan bahwa dengan dibentuknya kepengurusan APRINDO hingga ke tingkat kabupaten dan kota akan semakin menguatkan peran dan posisi APRINDO dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengusaha ritel lokal Bali. 
 
"Di era kolaborasi ini, saatnya kita satukan semua source menjadi satu kekuatan baru yang lebih besar," ungkapnya. 
 
Dicontohkan Abdi, di skala regional kita mengetahui bagaimana proses masukkanya Jaringan Alibaba ke Tokopedia, atau Astra dengan Go-Jek yang saat ini berlangsung. Ada juga isu besar di skala internasional yakni proses akuisisi Carrefour perusahaan retail asal Prancis oleh Tencent, salah satu raksasa bisnis Tiongkok. 
 
 
"Kita harus mampu menyambut sekaligus melihat peluang-peluang besar atau hanya akan menjadi penonton saja," paparnya. 
 
Dalam pelantikan itu, juga ditanda tangani 3 Perjanjian kerjasama antara APRINDO BALI dengan Coco Group, APRINDO BALI dengan 1Tempat.Id dan APRINDO BALI dengan Bhakti Assistance & Workshop, satu-satunya lembaga yang secara rutin mengadakan workshop bisnis retail di Bali.‎(BB).