Ini Dia! Lima Alasan Masyarakat Pilih Mantra-Kerta

  25 Februari 2018 POLITIK Buleleng

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) makin percaya diri dan optimis bisa menang dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Optimisme itu tambah menguat menyusul keberhasilan Mantra-Kerta membobol basis-basis suara pendukung lawannya di Buleleng dan Karangasem, Minggu (25/2/2018). 
 
Seharian, Minggu ini Mantra-Kerta berbagi lokasi kampanye. Cagub Rai Mantra menemui masyarakat Desa Kubu, Kecamatan Kubu dan Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. Sementara Sudikerta yang menggebrak Buleleng berhasil membobol basis suara lawannya, pasangan I Wayan Koster-Cok Ace di “Bumi Panji Sakti” itu. 
 
Indikator keberhasilan membobol kandang lawan itu tampak jelas dengan hadirnya sejumlah sesepuh dan tokoh PDIP yang dimotori AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dalam simakrama dengan tokoh-tokoh senior lintas partai dan lintas agama di Puri Singaraja. Saat berorasi, mantan Ketua DPD PDIP Bali Cok Rat mengajak semua pihak membangun demokrasi yang sehat. 
 
 
“Kami mendukung dan memilih Mantra-Kerta karena kami memilih figur. Kebersamaan kita ini harus terus diperkokoh sampai Mantra-Kerta menang!” ujar penglingsir Puri Satria, Denpasar itu. 
 
 
Cok Rat mengajak para tokoh membulatkan tekad memenangkan Mantra-Kerta pada Pilgub Bali 2018 dengan mencoblos gambar pasangan nomor urut 2. Ajakan itu dijawab teriakan massa,”Mantra-Kerta menang!! Coblos nomor 2!!” Menurut salah seorang tokoh Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, begitu antusiasnya masyarakat Buleleng memenangkan Mantra-Kerta terutama karena lima alasan. 
 
Figur Rai Mantra, adalah figur dinilai sudah teruji dan terbukti komit menjaga adat, budaya dan taksu Bali, sebagaimana gagasan cemerlang ayahandanya, Prof IB Mantra.
 
Sosok Sudikerta dipandang sebagai sosok yang melekat sebagai ujung tombak keberhasilan program Bali Mandara yang telah diakui secara nasional, bahkan dunia.
Di sisi lain, secara historis, Bali tidak pernah dipimpin oleh figur ketua parpol, dan Rai Mantra adalah figur independen. 
 
 
“Masyarakat juga sejalan dengan imbauan KPK untuk tidak memilih figur yang berpotensi tersangkut masalah korupsi,” ujar Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali.
 
Mantra-Kerta dinilai merupakan figur yang sangat diterima tokoh senior maupun generasi millenial. Itu terbukti dari terus menguatnya dukungan di berbagai lapisan masyarakat. 
 
Sebelum simakrama di Kota Singaraja, sejak pagi hari Sudikerta sudah hadir di “bumi Panji Sakti” itu dan menyapa warga Buleleng melalui dialog interaktif di Radio Guntur Singaraja. 
 
Setelah bertemu masyarakat di Kota Singaraja, sore harinya, Sudikerta hadir di tengah-tengah Tim Koalisi Rakyat Bali (KRB), Tim Independen, anggota fraksi DPRD Bali dapil Buleleng dan anggota fraksi DPRD Buleleng.
 
Kampanye di Buleleng dilanjutkan dengan kampanye dialogis di Desa Sidetapa. Respon masyarakat di lokasi itu sangat positif dan antusias untuk memenangkan Mantra-Kerta. (BB).