Made Gianyar Ungkap Infrastruktur Jalan Penyebab Kemiskinan Utama di Bangli

  13 Februari 2018 EKONOMI Bangli

Humas Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, meskipun sudah mengalami penurunan drastis, kemiskinan di Bangli saat masih berada pada angka 5,22 % atau berada di middle (tengah) dari kabupaten/kota lainnya di Bali. 
 
 
Untuk itu pihaknya terus mendorong berbagai program pengentasan kemiskinan, salah satunya dengan memberikan insentif bagi desa-desa di Bangli yang bisa menurunkan angka kemiskinan di masing-masing desanya. 
 
Hal ini terungkap ketika Bupati Made Gianyar didampingi Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata, saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif “Gatra Praja” dengan topik “Preoritas Pembangunan Bangli di Tahun 2018”yang diselenggarakan Bali TV, Selasa (13/2).
 
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menekankan, mulai tahun 2018 ini, dari total Rp 100 Miliar dana yang dialokasikan untuk Alokasi Dana Desa (ADD), Rp 10 Miliar akan digunakan untuk insentif bagi desa yang bisa menurunkan kemiskinan. 
 
“Dalam insentif ini, desa yang mampu menurunkan angka kemiskinan minimal sama dengan Kabupaten, yakni 5,22%, pasti dapat insentif tambahan,” jelasnya.
 
Dijelaskan juga, selama ini kantung kemiskinan di Kabupaten Bangli banyak terdapat didaerah yang aksesbilitasnya sulit, seperti di dua banjar Bunut dan Madia di Desa Trunyan dan di wilayah belakang bukit di Desa Songan Kintamani. 
 
Menurutnya, infrastruktur jalan merupakan faktor utama penyebab kemiskinan di wilayah tersebut selain faktor air dan pendidikan. “Sebagian besar masyarakat disini (belakang bukit) berprofesi sebagai petani. Karena aksesbilitas kurang baik, operasional pertanian disini mahal. 
 
Mereka ngangkut pupuk mahal, beli bibit mahal. Kemudian saat panen hasil pertanianya dibeli murah karena akses jalan yang sulit.  Jadi faktor infrastruktrur jalan ini yang membuat ketahanan ekonomi masyarakat lemah yang mengakibatkan angka kemiskinan menjadi tinggi”jelasnya.
 
 
Untuk mengatasi permasalahan ini, sambung Bupati Made Gianyar, tahun 2018 ini pihaknya sudah menganggarkan program hotmix ke wilayah ini. “Tahun 2018 ini, target kita seluruh jalan kabupaten di wilayah belakang bukit yang notabene penyumbang kemiskinan tertinggi di Bangli akan tuntas dikerjakan”tambahnya.
 
Dalam dialog interaktif yang dipandu host Gung Mia, juga dibuka telephone interaktif untuk masyarakat luas. Berbagai pertanyaan dan keluhan serta saran terkait pembangunan bidang pariwisata dan budaya diarahkan kepada Bupati Made Gianyar. 
 
Salah satunya penelphone Wayan, penggiat pariwisata dari Karangasem yang mengaku senang dengan suasana obyek pariwisata di Bangli yang sejuk. Namun dibalik kesejukan ini, Wayan mengeluhkan masih adanya praktek pungutan liar (pungli) yang masih terjadi di obyek wisata Kintamani. 
 
Begitu juga dengan Made dari Karangasem yang menyampaikan keluhan dari wisatawan asing yang pernah ia ajak ke Kintamani. Menurutnya wisatawan ada yang mengeluh karena setelah membeli tiket, ternyata karena cuaca yang kurang bagus, wisatawan tidak dapat melihat pemandangan karena hujan deras dan tertutup oleh kabut. 
 
Untuk itu ia menyarankan agar ada penambahan petugas di penelokan yang konek dengan petugas retribusi tiket di pintu masuk Kintamani. Sehingga saat cuaca kurang bagus yang menutup viuw Danau Batur dan Gunung Batur, agar bisa disampaikan kepada petugas tiket. 
 
 
Kemudian petugas tiket bisa menyampaikan kepada wisatawan. “Kan sayang, sudah beli tiket mahal ternyata tidak bisa lihat apa-apa karena cuaca kurang bagus. Ini juga harus menjadi perhatian untuk perbaikan obyek Kintmani”serunya.
 
Begitu juga Bastianto wisatawan dari Nusa Tenggara Timut (NTT) yang mengaku sangat senang berwisata ke Bangli. Ia merasa Bangli sangat nyaman dan aman untuk dikunjungi. 
 
Untuk itu ia menyarankan agar Pemkab Bangli bisa membuat filter untuk menyaring budaya asing yang bisa merusak budaya lokal. Menurutnya, Bangli merupakan salah satu mutiara pariwisata Bali yang harus dilindungi.
 
Terkait dengan keluhan dan masukan dalam interaktif ini, Bupati Made Gianyar sangat mengapresiasi dan akan menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan maupun saran dari masyarakat luas untuk perbaikan pariwisata Bangli. 
 
“Kita sangat menyambut positif saran maupun keluhan dari masyarakat. Khusus untuk penataan kawasan Kintamani saat ini kita sedang berproses untuk membentukan badan pengelola pariwisata kintamani. Kita targetkan bulan September mendatang, badang pengelola ini sudah bisa mulai bekerja,” pungkasnya. (BB).