Koster: Desa Adat Sudah Miliki Wantilan Akan Dipugar, yang Belum Akan Dibuatkan

  12 Februari 2018 POLITIK Tabanan

Tim KBS-ACE

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Dr.Ir. Wayan Koster, MM bersyukur atas dukungan yang diberikan 3.000 massa dari 18 desa se-Kecamatan Penebel yang memenuhi Wantilan Desa Mangesta, Kecamatan Penebel, Tabanan. 
 
 
 
"Terima kasih sudah mendukung saya. Saya merasakan dukungan yang sangat tulus. Ini baru pertama mewakili bendesa di satu kecamatan. Mungkin perlu juga dilakukan di kecamatan lain," kata Koster. 
 
Meski hanya di tingkat desa, Koster kagum akan jumlah massa yang hadir begitu solid. Pada kesempatan itu, Koster yang didampingi Cok Ace memaparkan programnya. Salah satu yang menjadi fokusnya melalui konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali adalah memperkuat desa adat. 
 
"Salah satu program saya adalah memperkuat desa adat. Kedudukan serta kewenangan desa adat itu harus diatur," ucap Koster. 
 
 
 
Ia ingin 1.488 desa adat se-Bali dapat menjalankan fungsi dan tugasnya secara keadatan. Sebab, desa adat menurut Koster merupakan benteng bagi kebudayaan Bali.
 
"Maka dari itu, desa adat harus punya wantilan yang bagus agar bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik," papar Koster. 
 
Ia berjanji akan bersinergi dengan bupati dan wali kota se-Bali untuk memperbaiki seluruh wantilan desa adat tanpa terkecuali. Desa adat yang belum memiliki wantilan akan dibuatkan, sementara yang sudah memiliki akan dipugar. 
 
Di sisi lain, Koster juga ingin menciptakan kepemimpinan terintegrasi jika terpilih kelak. "Di semua wilayah itu terintegrasi, terpola dalam satu kepemimpinan. Satu pulau satu tata kelola dan satu perencanaan supaya pembangunannya merata, adil dan berimbang," harap dia. 
 
 
 
Secara khusus ia mencontohkan di Kabupaten Tabanan. Sebagai lumbung padi Bali, maka Tabanan harus betul-betul dijaga kelestarian alamnya. Hal itu agar jangan sampai alam di Tabanan dieksploitasi untuk kegiatan ekonomi. Maka dari itu, perlu diperhatikan secara khusus agar kelestarian alam tetap terjaga, di sisi lain masyarakat terus berputar roda ekonominya. 
 
"Konsekuensinya pemerintah provinsi harus bertanggungjawab memenuhi pembangunan di sini (Tabanan), sehingga bupatinya tidak berat menjalankan programnya," pungkas Koster.(BB).