Sistem Buat Bisnis Berkembang

Mau Sukses Dalam Bisnis? Mari Kita Lakukan '4 Langkah Disiplin' Ini

  08 Februari 2018 EKONOMI Badung

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Seorang pebisnis seringkali berpikir kapan uang yang diinvestasikannya dalam sebuah usaha akan kembali. Padahal dalam bisnis tak serta merta seperti itu, karena faktor indikasi keuangan takkan terjadi kalau tak ada sumber daya manusia yang kompeten, didukung pengetahuan dan keterampilan serta prilakunya.
 
 
Managing Partner Lokananta Consulting I Putu Sukadana didampingi  Managing Partner Lokananta Consulting Iwan JP Syahlani disela-sela seminar “4th Disciplines of Execution” yang diikuti para pelaku bisnis dan manajer hotel dan vila di Kuta, Badung Kamis (8/2/2018) menyatakan dengan SDM berkompeten akan tumbuh bisnis proses bisa berjalan dengan baik dan menumbuhkan sebuah sistem. 
 
"Bisnis proses itu sebuah sistem. Dan sistem itulah yang bisa dipakai untuk mencapai pertumbuhan indikasi keuangan, salah satunya adalah melalui Four Disciplines of Execution ini," katanya.
 
Dengan adanya sistem itu, Putu Sukadana mengungkapkan baru akan bisa dikembangkan untuk mencapai pertumbuhan pelanggan. Dan jika ini bisa berjalan dengan baik maka dengan sendirinya indikasi keuangan itu akan tumbuh. 
 
"Kami menganggap begitu pentingnya sistem. Sistem yang membuat kita bisa tidur dengan nyenyak. Kan kita tak perlu jadi “polisi” di organisasi dan menunggu karyawan itu bekerja setiap hari," ucap Putu Sukadana.
 
 
 
Menurutnya, tugas kita hanya bagaimana mereka mengikuti sistem dan menumbuhkan sistem. Sistem tersebut salah satunya bagaimana mencapai indikasi keuangan dengan baik melalui 4 Disciplines itu. 
 
Untuk itu, lanjut Putu Sukadana ada 4 langkah disiplin yang harus diperhatikan yakni bagaimana kita harus mengerti membuat anggaran, bagaimana bisa mencapai anggaran itu dimana ada step-stepnya. 
 
"Disiplin ketiga harus mengerti bagaimana mengukur menang dan kalah dari pada proses itu. Jangan sampai kita tak mengerti kok tahu-tahu tak bisa tercapai targetnya," terangnya. 
 
Baginya, harus ada analisis apa bisa tercapai atau tidak. Dan yang terakhir ia memberi contoh dimana kadang-kadang ada kebiasaan karyawan yang memberikan argumen terhadap sebuah usaha yang tidak ada hasil karena alasan musim hujan, karena kondisi lagi musim sepi, banyak saingan dan sejumlah alasan lainnya. 
 
"Jadi faktor yang keempat ini bagaimana mempertanggung-jawabkan dari yang tidak berhasil bisa menjadi berhasil. Jadi harus bisa memilih jalan apa. Perlu ada plan B," tegasnya. 
 
 
 
Bagi Putu Sukadana, dalam bisnis di sektor pariwisata khususnya di Bali sebenarnya tak ada istilah sepi. Saat low season pun sesungguhnya tak pernah sepi kalau mau melihat potensi lain seperti pasar lokal. "Jadi bagaimana bisa menggaet mereka bisa datang makan minum. Orang lokal itu banyak duit," jelasnya.
 
Untuk itu, diharapkan dari para peserta seminar yang dikelolanya tersebut, peserta akan memiliki sebuah sistem untuk mencapai indikasi keuangan dengan benar, bukan dengan baik saja. 
 
"Intinya mereka memiliki anggaran, bagaimana bisa mencapai anggaran, bagaimana tahu akan menang dan kalah dan mempertanggungjawabkannya," pungkasnya.(BB).