Rujukan Filosofi Tri Hita Karana

Mantra-Kerta Tawarkan Program 'Nawacandra Serupa Nawa Cita' Jokowi. Ini Penjelasannya!

  07 Februari 2018 POLITIK Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua Tim Pemenangan Koalisi Rakyat Bali (KRB) Made Mudarta menyatakan salah satu program kandidat yang diusung KRB yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) adalah Program Nawacandra.
 
 
Menurutnya, program ini hampir sama dengan program Nawa Cita yang diusung Jokowi. Hanya saja, dalam Nawacandra, rujukan utamanya adalah filosofi Tri Hita Karana sebagai kearifan lokal Bali yang sudah mendunia. 
 
"Sebenarnya ada 9 program utama. Kami saat ini sedang melakukan sosiaisasi ke masyarakat, tetapi belum bisa secara transparan, nanti diintip oleh lawan sebelah. Nanti pada saatnya, kami akan menjelaskan secara detail pada masa kampanye. Dari program Nawacandra tersebut, nanti yang akan cepat direalisasikan adalah apa yang di 4G atau 4 gratis. Jadi untuk sementara itu saja dulu," ucapnya di Denpasar, Rabu (7/2/2018).
 
 
 
Menurutnya, 4 gratis yang dimaksud adalah pertama, gratis biaya pendidikan. Bila terpilih maka Pemprov akan langsung menerbitkan Kartu Cerdas Nawacandra. Untuk sementara akan diberlakukan di sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan provinsi yakni siswa-siswi SMA dan SMK. 
 
Sementara untuk jenjang SD sampai SMP menjadi kewenangan kabupaten tetapi akan disharingkan dengan kabupaten dan kota di Bali. Jadi tetap saja diterbitkan Kartu Cerdas Nawacandra. Program ini sudah pernah dibahas di DPRD Bali dalam sebuah rapat dengar pendapat dengan seluruh stakeholder pendidikan dan diwacanakan anggara sekitar Rp 1,5 triliun. 
 
Bahkan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga menyambut baik program tersebut, karena beliau tidak mempersoalkan uang sebesar itu sejauh untuk kesejahteraan rakyat. Gratis kedua adalah gratis kesehatan. 
 
 
 
Mantra-Kerta akan menerbitkan kartu sehat Nawacandra kepada seluruh masyarakat Bali tanpa kecuali. Saat ini tidak semua masyarakat tergabung dalam BPJS dan yang tidak tergabung dalam BPJS itulah yang akan mendapatkan kartu sehat Nawacandra.
 
Gratis yang ketiga adalah gratis pupuk organik dan bibit. Untuk program ini maka seluruh petani di Bali akan mendapatkan Kartu Tani Nawacandra. Para petani Bali akan mendapatkan perhatian serius karena saat ini petani Bali masih menjadi penyanggah budaya dan penopang pariwisata. 
 
"Petani akan mendapatkan pupuk organik secara gratis dan mendapatkan subsidi bibit," ujarnya. 
 
 
 
Gratis ke-4 adalah gratis Ngaben massal dan potong gigi. Untuk ngaben massal akan dibiayai karena selama ini masyarakat kelas menengah terlalu berat bebannya dalam upacara ngaben. 
 
"Teknisnya akan diatur secara detail tentang siapa yang mendapat gratis dan sebagainya," ujarnya. 
 
Selain ngaben massal, pemerintah akan membagikan kepada para remaja dan generasi muda yang belum potong gigi. "Mereka yang belum potong gigi kita akan berikan kartu gratis potong gigi. Ini penting karen generasi muda Bali harus melekat erat dengan budayanya," paparnya.
 
Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam suatu jamuan makan siang dengan awak media beberapa waktu lalu sama sekali tidak mempersoalkan apa saja program yang diusung Cagub Bali terpilih nanti. 
 
 
 
"Saya tidak mempersoalkan apa program para Cagub terpilih nanti. Karena yang terpenting bagi saya adalah pemimpin Bali yang memiliki spirit time. Artinya, pemimpin yang mampu menjawab tantangan zamannya. Zaman ini terus berubah, kebutuhan masyarakat juga terus berubah. Mungkin saja bedah rumah sudah tidak diperlukan lagi, karena sudah banyak rumah yang dibedah. Hal yang sama juga dengan berbagai program lainnya," ujarnya. 
 
Itulah sebabnya, begitu terpilih Pastika ingin mengajak Cagub baru untuk magang di Kantor Gubernur Bali. Tujuannya untuk mengetahui, mempelajari apa yang sedang dikerjakan pemerintah saat ini dan bagaimana menyelesaikan apa yang belum tuntas.(BB).