Stok BBM Jelang Nataru Aman, Menteri Jonan Minta Warga Tak Perlu Resah

  22 Desember 2017 EKONOMI Karangasem

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meninjau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis di Kabupaten Karangasem, Bali  guna memastikan ketersedian dan kelancaran distribusi BBM selama libur Panjang Natal dan Tahun Baru 2018.
 
Dalam kunjungannya, Jonan didampingi  Direktur Pemasaran  PT Pertamina Persero  Muchamad Iskandar dan para pejabat lainnya  Jumat, (22/12/2017).
 
Jonan menegaskan, stok BBM Pertamina secara nasional mencukupi untuk jangka waktu 20 sampai 25 hari ke depan. Perhitungannya didapat dari penggunaan tertinggi atau peak yang  mestinya,  tidak  ada masalah.
 
Jadi, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir, stok dalam  keadaan cukup untuk melayani kebutuhan. Kalaupun terjadi  kenaikan permintaan  dalam  kisaran 3 sampai 4 persen.
 
Demikian juga dengan ketersediaan gas LPG dalam keadaan cukup untuk 15 hari ke depan. Kenaikan permintaan selama libur panjang ini diperkirakan  sebesar empat persen.
 
 
 
Untuk kondisi  di Bali diakui Jonan terjadi penurunan cukup besar terutama untuk ukuran LPG 5 kg,12 kg hingga 50 kg. Berdasarkan laporan GM MOR V terjadi  penurunan konsumsi LPG 3 Kg tidak banyak yakni sekitar satu persen.
 
Penurunan cukup besar terjadi untuk konsumsi LPG 5 kg dan 12 kg sebesar 10  persen. Sementara konsumsi LPG 50 kg mengalami  penurunan cukup  tajam hingga 19 persen.
 
Terkait  antisipasi kemungkinan lonjakan permintaan  BBM  pada libur panjang  akhir tahun  ini,  untuk  wilayah  Bali  Nusa Tenggara (NTB dan NTT), sejatinya  tidak masalah karena  permintaan turun karena cadangan LPG bisa sampai 15 hari mendatang.
 
Disinggung  soal upaya menormalisasikan kondisi akibat, adanya penurunan permintaan BBM dan Gas, kata Jonan, hal itu lebih tepat menjadi domain program Kementerian Pariwisata untuk menggerakkan ekonomi  Bali.
 
Sementara terkait  antisipasi adanya bencana alam sebagaimana terjadi di beberapa wilayah tanah air, secara spesifik tidak ada hal yang perlu dilakukan mengingat cadangan BBM dan gas cukup.
 
Yang perlu diantisipasi seperti di daerah pariwisata misalnya karena permintaan melonjak sehingga stok  LPG turun atau adanya lonjakan permintaan BBM di daerah seperti jalan Tol yang  mengalami  kemacetan panjang, maka Pertamina datang melakukan penjualan dengan  motor  sampai mobil tangki
 
Dalam kesempatan yang sama sama, Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar menambahkan, upaya dalam mengantisipasi terjadinya ulah spekulan terutama yang paling  rawan untuk LPG 3 kg. 
 
 
 
"Kami sudah siapkan antisipasi di semua SPBU dipenuhkan sehingga masyarakat  dapatkan harga nya HET yang ditetapkan Pemda," jelas Iskandar.
 
Dengan begitu, maka peluang adanya praktek spekulan bisa dicegah sebab  mereka  tidak berani bermain dengan adanya standar stabilisatornya. 
 
Silakan masyarakat diminta mengecek langsung SPBU-SPBU yang ada untuk melihat  stok. Imbauan juga dilakukan dengan media, atau call center yang bisa disampaikan  jika  terjadi masalah  seperti harga atau persoalan lainnya. 
 
Sembari Iskandar menambahkan, operasi pasar juga merupakan salah satu momentum jika ada indikasi masyarakat memang membutuhkan. Nantinya tentu, akan dilakukan penambahan pasokan melalui operasi pasar tersebut.
 
"Peran komunikasi sangat diperlukan. Selain itu persiapan yang kami lakukan saat ini tentu tetap seperti apa yang telah dilakukan pada persiapan di tahun-tahun sebelumnya. Tetap itu, tidak boleh lengah," tutupnya.(BB)