"Awas" Gunung Agung Berdampak pada Penutupan Bandara, Wagub Sudikerta Himbau Wisatawan Tak P

  27 November 2017 PERISTIWA Badung

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Menanggapi antisipasi yang telah dilakukan oleh otoritas Bandara Ngurah Rai, dengan menutup Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai Senin, 27 November pukul 07:00 WITA hingga Selasa, 28 November pukul 07:00 WITA. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengapresiasi quick response yang dilakukan. 
 
Menurutnya, para wisatawan internasional ataupun domestik, dihimbau tidak terlalu panik dalam menghadapi situasi Gunung Agung ini, karena Pemerintah akan bekerjasama untuk memberikan solusi terbaik dan melakukan usaha terbaik bagi seluruh masyarakat yang ada di Bali. 
 
Disamping itu, Sudikerta juga menghimbau agar masyarakat tetap mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh pihak terkait dan tidak mengikuti pesan-pesan yang berbau HOAX (palsu) karena hal tersebut akan membuat masyarakat resah. 
 
 
 
Wagub, juga menekankan kepada seluruh masyarakat agar turut membantu pemerintah dalam menghadapi bencana Gunung Agung ini dengan cara tetap waspada, tidak panik, ikuti instruksi yang benar dan tidak menanggapi maupun menyebarkan berita-berita HOAX tentang bencana Gunung Agung. 
 
“Saya minta kepada seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, Pihak Bandara, Kepolisian, Masyarakat ataupun pihak yang terkait lainnya utnuk dapat melakukan koordinasi dengan efektif terutama dalam mencari solusi penanganan bencana Gunung Agung, sehingga kita bisa melindungi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat”,  katanya usai meninjau Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin 27 November 2017.
 
Sementara, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Prov. Bali - Prov. NTB Agung Hartono menyampaikan bahwa dari hasil pemantauan yang diperoleh dari BMKG dan observasi langsung di Bandara Ngurah Rai, telah ditemukan adanya abu vulkanik di area sekitar Bandara, baik di sekitar Apron (parkir Pesawat), maupun di area run way (landasan pesawat). 
 
 
 
Disamping itu, BMKG juga menerangkan bahwa arah abu vulkanik diperkirakan akan menuju ke daerah selatan dan hal tersebut akan mengganggu lalu lintas penerbangan. Untuk itu pihaknya menutup sementara bandara selama 24 jam, namun setiap 6 jam sekali akan dilakukan evaluasi terkait adanya abu vulkanik di area Bandara. 
 
Pihaknya mengaku, telah melakukan berbagai kegiatan antisipasi dampak penutupan bandara ini, seperti penyediaan bus untuk alih moda transportasi para calon penumpang dengan tujuan Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai. Menyediakan pusat informasi layanan Refund dan Rescedule Tiket, counter khusus konsulat untuk melayani kebutuhan warga negaranya masing-masing, memberikan layanan tambahan berupa miuman dan makanan ringan bagi para penumpang. 
 
Saat ini terdapat pembatalan 445 penerbangan, dan terdapat 10 penerbangan yang melakukan pengalihan pendaratan (divert). Hingga pukul 11.30 WITA, seluruh aktivitas penanganan penumpang, baik domestik maupun internasional telah direlokasi ke area publik. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kepadatan di lanatai 2 airlines counter dalam melayani penumpang internasional untuk melakukan reschedule.(BB)