Saat di Bali, Jokowi Minta Perguruan Tinggi Buat Terobosan Ikuti Perkembangan Jaman

  26 September 2017 TOKOH Badung

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menutup penyelenggaraan Aksi Deklarasi Kebangsaan Melawan Radikalisme oleh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, di Nusa Dua, Selasa (26/9/2017).

Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan agar seluruh perguruan tinggi di Indonesia mampu menciptakan terobosan-terobosan baru sesuai perkembangan jaman. Ia memberi contoh jurusan toko online dimana meski media sosial sudah berkembang dengan pesatnya, dirinya belum pernah tahu adanya jurusan semacam itu.

"Termasuk pula jurusan logistik dan retail manajemen. Kita harus berani buka program-program studi yang mengikuti lompatan-lompatan inovasi. Mestinya ada jurusan-jurusan semacam itu," ucap Jokowi.

Menanggapi pertanyaan Sang Presiden, sejumlah pimpinan perguruan tinggi pun tunjuk tangan dan mendekat ke arah Presiden Jokowi. Mereka menuturkan tentang adanya program studi bersangkutan di perguruan tinggi masing-masing. Seperti halnya Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti yang di tahun ini telah mendapat ijin resmi untuk membuka Prodi Logistik dan Transportasi. Begitu pula dengan Sekolah Tinggi Manajemen Ligistik yang sudah ada sejak tahun 2013 lalu.

"Ke depan, yang namanya logistik sangat diperlukan dimana-mana. Tidak hanya di urusan pelabuhan, tapi juga di institusi-institusi dan lokasi yang lain, saya kira itu sangat diperlukan," kata Jokowi melanjutkan.

Menurut Jokowi, perguruan tinggi haruslah bergerak mengantisipasi kecepatan perubahan tersebut. Apalagi perubahan itu dirasa berjalan dengan sangat cepat.

BACA JUGA :
 

"Semua kepala negara ataupun kepala pemerintahan sudah membicarakan ini. Karena memang, ke depan itulah yang akan merubah dunia. Sementara sekarang ini masih pada posisi transisi," jelasnya.

Terkait radikalisme, Jokowi menegaskan agar perguruan tinggi di Tanah Air, ikut bergerak menghentikan infiltrasi ideologi tersebut melalui penguatan rasa persatuan dan persaudaraan.

  

"Jangan sampai hasil kerja keras kita semua untuk anak cucu hancur karena radikalisme, hancur karena terorisme, dan bangsa kita Indonesia menjadi bangsa yang mundur," tegasnya mengingatkan.

Melalui gelaran deklarasi lawan radikalisme oleh para pimpinan perguruan tinggi, Jokowi berharap agar ke depan, sikap anti Pancasila, anti NKRI, dan anti kebhinnekaan bisa benar-benar diredam bahkan dihilangkan. Utamanya di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, supaya Indonesia bisa tetap kokoh atas dasar Pancasila.(BB).