Gunung Agung Kritis, Bandara Ngurah Rai Salurkan Bantuan Tanggap Darurat

  26 September 2017 PERISTIWA Badung

Humas Bandara Ngurah Rai

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali dinyatakan gunung merapi yang aktif kembali sejak seminggu terakhir. Status Gunung Agung yang saat ini dalam status awas sejak Jumat malam 22 September 2017 mengharuskan penduduk 57 ribu jiwa sekitar minimal 12 km untuk mengungsi. 

Menanggapi kejadian ini,  manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai melakukan bantuan tanggap darurat melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

"Semoga bantuan ini menjadi bermanfaat untuk warga sekitar Desa Manggis dan Ulakan dan bisa tersebar merata ke pelosok yang belum terjangkau," kata Yanus Suprayogi, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (26/9/2017).

Bantuan yang disalurkan untuk tanggap darurat Gunung Agung ini baru dibagikan ke 2 desa yakni Desa Manggis dan Desa Ulakan. Jumlah pengungsi di Desa Manggis 3900 orang dan 1400 orang di Desa Ulakan.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Taufan Yudhistira selaku Corporate Social Responsibility Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai mewakili General Manager. I Wayan Reni, Bendesa Desa Adat Manggis menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan ini,

"Terima kasih sebesar - besarnya. sudah pasti bantuan ini sangat bermanfaat, di Pasar Seni Manggis ini kita menampung segala bantuan yang disalurkan termasuk pusat kesehatan. Bantuan - bantuan ini kemudian disalurkan ke banjar - banjar di desa manggis yang juga sebagai tempat pengungsian," ucapnya.

Bantuan yang disalurkan berupa sembako,  terpal,  alat kebersihan, selimut, tandon air,  makanan bayi, dan lain - lain. Sebelumnya tim sudah melakukan survei ke lokasi untuk mencari tau bantuan apa saja yang diperlukan.

  

Di Desa Ulakan tim disambut oleh Gede Susila selaku Ketua Koordinator relawan yang juga berterima kasih karena sudah memberikan bantuan berupa tendon air karena di desa ini sangat memerlukan tempat penampungan air bersih.

BACA JUGA :
 

Salah satu warga pengungsi, Gusti Lanang Sudarsana mengatakan "makanan kita sudah terpenuhi dengan makan 3 kali sehari tetapi disini fasilitas MCK masih belum terpenuhi  sering mengantri karena masih dalam tahap pembangunan juga," ungkapnya.

  

Rencananya bantuan ini akan berlanjut ke desa yang lebih di pelosok dari Kabupaten Karangasem.

"tim sudah melakukan survei ke desa pelosok yang agak susah terjangkau,  rencananya dalam minggu ini juga tim CSR akan menyerahkan bantuan  ke Desa Sibetan Karangasem" tutup Yanus.(BB).