Dewa Ratu! Tubuh Ketut Sutarsana, Korban Jiwa 'Tertimbun' Longsor Ditemukan "Tak Lagi Ut

  04 September 2017 PERISTIWA Buleleng

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Setelah seharian dari kemarin petang melakukan evakuasi akhirnya tubuh korban meninggal dunia atas nama Ketut Sutarsana (50) sekitar pukul 03.30 Wita baru berhasil diangkat dari himpitan batu longsor di Dusun Alapsari, Desa Pacung Tejakula, Buleleng, dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Denpasar, Koramil Tejakula, Polsek Tejakula, Sabhara Polda Bali. BPBD Buleleng, PMI, serta masyarakat setempat, telah semalaman mengupayakan pengangkatan korban.

Bekas galian bebatuan yang menyerupai celah tebing tersebut kondisinya masih labil. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. yang turun langsung ke lokasi kejadian musibah, selalu memantau tim SAR bekerja.

"Resiko dalam operasi SAR ini cukup tinggi, dan saya harus memastikan prosedur yang safety, jangan sampai ada lagi korban-korban baru karena kondisi di sekitar galian batu ini masih sangat labil dan tim SAR gabungan bekerja dalam kondisi penerangan yang terbatas," ucap Ardana kepada awak media, Senin (4/9/2017).

Ardana menjelaskan bahwa tugas kemanusiaan sangat penting untuk dilaksanakan, namun tetap harus memperhitungkan keselamatan tim SAR yang bekerja. Menurutnya, sampai dengan pukul 09.30 Wita tim SAR gabungan masih terus menggali reruntuhan demi berupaya mencari bagian kaki korban di dalam tumpukan-tumpukan batu tersebut.

"Sempat terjadi longor susulan, beruntung mereka sedang tidak melakukan penggalian. Akhirnya sekitar pukul 10.50 Wita operasi SAR dihentikan, setelah sebelumnya dilakukan koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak desa serta keluarga korban," jelasnya.

Menurut Ardana, dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kondisi jenasah Ketut Sutarsana yang sudah tidak lagi utuh, begitu pula dengan Bendesa Adat Desa Pacung. Hasil dari kesepakatan bersama oleh semua pihak, maka pencarian tidak dilanjutkan dan operasi SAR dinyatakan selesai.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa Ketut Sutarsana dan Komang Kardiasa, dua orang warga di Dusun Alapsari, Desa Pacung Tejakula, Buleleng tertimbun longsoran saat sedang menggali tanah untuk mencari batu, Minggu (3/9) pukul 15.00 Wita.

Musibah longsor berawal dari tiga orang warga Desa Pacung, diantaranya Ketut Sutarsana, Komang Kardiasa, dan Nengah Bangkit, sedang melakukan aktivitas mencari batu pilah memakai alat linggis, betel dan palu, di tanah seluas 2 hektar milik Ketut Mandra yang dikontrakan oleh Komang Supariasa warga Desa Pacung.

Musibah tragis itu terjadi saat ketiganya kembali bekerja usai beristirahat untuk kembali mengumpulkan batu-batu pilah. Kala itu, Ketut Sutarsana dan Komang Kardiasa, Sutarsana sedang berada di tengah-tengah lokasi penggalian batu. Sedangkan, Nengah Bangkit mengangkut batu pilah hasil galian ke lokasi lainnya.

Nah, saat Nengah Bangkit baru saja berjalan keluar lokasi galian, tidak ada hujan dan tidak ada angin kencang, namun tiba-tiba saja terjadi longsor di lokasi pencarian batu tempat mereka bekerja. Salah seorang korban atas nama Komang Kardiasa berhasil dievakuasi dari reruntuhan dalam kondisi selamat, selanjutnya dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami patah tulang dan luka luka. Sementara itu, tubuh Ketut Sutarsana hingga Minggu malam masih terjepit diantara bebatuan besar dimana posisi korban dibawah dan terjepit dari dada ke bawah.

Hingga Minggu malam, tim masih berupaya mengevakuasi korban terjepit. Butuh waktu yang cukup lama untuk tim SAR dan BPBD bersama warga untuk bisa mengevakuasi korban Ketut Sutarsana yang tertimbun bebatuan. Menurut petugas, proses tersebut terkendala dengan dimensi bebatuan yang cukup besar.

Akhirnya, Basarnas Kantor SAR Denpasar kembali menambah jumlah personil untuk membantu tim yang berada di lokasi longsor. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. bahkan memimpin langsung selama berjalannya operasi SAR dan dibantu pihak Koramil Tejakula, Polsek Tejakula, Sabhara Polda Bali, BPBD Buleleng, PMI, serta masyarakat setempat.

BACA JUGA :
 
Bahkan untuk mengevakuasi korban Ketut Sutarsana, batu-batu yang menimbun korban pun harus dipotong, agar memudahkan petugas SAR Denpasar bersama BPBD dan dibantu warga agar bisa mengeluarkan korban dari dalam timbunan longsor. Nyawa Ketut Sutarsana tidak bisa tertolong dan tewas di lokasi longsor, karena terjepit bebatuan besar dan membuat badannya remuk mulai dari dada hingga kaki.(BB).