Mih Dewa Ratu! Kerja Cari Batu, Ketut Sutarsana Malah Tewas 'Tertimbun Longsor'

  04 September 2017 PERISTIWA Buleleng

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Nasib nahas menimpa 2 orang warga di Dusun Alapsari, Desa Pacung Tejakula, Buleleng. Mereka tertimbun longsoran saat sedang menggali tanah untuk mencari batu, Minggu (3/9) pukul 15.00 Wita.

Musibah longsor berawal dari tiga orang warga Desa Pacung, diantaranya Ketut Sutarsana, Komang Kardiasa, dan Nengah Bangkit, sedang melakukan aktivitas mencari batu pilah memakai alat linggis, betel dan palu, di tanah seluas 2 hektar milik Ketut Mandra yang dikontrakan oleh Komang Supariasa warga Desa Pacung.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, musibah tragis itu terjadi saat ketiganya kembali bekerja usai beristirahat untuk kebali mengumpulkan batu-batu pilah. Kala itu, Ketut Sutarsana dan Komang Kardiasa, Sutarsana sedang berada di tengah-tengah lokasi penggalian batu.

Sedangkan, Nengah Bangkit mengangkut batu pilah hasil galian ke lokasi lainnya. Nah, saat Nengah Bangkit baru saja berjalan keluar lokasi galian, tidak ada hujan dan tidak ada angin kencang, namun tiba-tiba saja terjadi longsor di lokasi pencarian batu tempat mereka bekerja.

"Teman saya Kardiasa masih bisa berkomunikasi saat itu, tapi dia masih di dalam karena tertimbun bebatuan saat itu. Saya selamat karena saat itu saya sedang memikul batu pilah dipindahkan keluar. Setelah baru saja keluar dari tempat pencarian batu pilah ada sekitar dua meter, batu tebing diatas langsung longsor," tutur Nengah Bangkit.

Sekretaris BPBD Buleleng, Ketut Susila menyatakan jika medan di lokasi longsor memang cukup berat sehingga pihak BPBD Buleleng tidak bisa memasukan alat berat ke lokasi longsor dan ha itu membuat proses evakuasi terkendala.

Merasa kesulitan, pihak BPBD Buleleng akhirnya menghubungi pihak Basarnas Denpasar. Kantor SAR Denpasar yang memperoleh informasi tentang kejadian tersebut dari laporan Kabid BPBD Buleleng, Sensus melalui telepon genggamnya. Laporan yang diterima sekitar pukul 17.00 Wita segera direspon dengan mengirimkan tim rescue dari Pos SAR Buleleng berjumlah 10 orang, dilengkapi peralatan mountenering dan alat penerangan.


Dalam laporannya Kabid BPBD mengatakan identitas korban atas nama Ketut Sutarsana (50) dan Komang Kardiasa (27), keduanya bertempat tinggal di Jalan Dusun Alas Sari, Desa Pacung Tejakula, Buleleng. Setibanya di lokasi longsor, mereka langsung berkoordinasi dengan potensi SAR setempat.

Salah seorang korban atas nama Komang Kardiasa berhasil dievakuasi dari reruntuhan dalam kondisi selamat, selanjutnya dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami patah tulang dan luka luka. Sementara itu, tubuh Ketut Sutarsana hingga Minggu malam masih terjepit diantara bebatuan besar dimana posisi korban dibawah dan terjepit dari dada ke bawah.

Hingga Minggu malam, tim masih berupaya mengevakuasi korban terjepit. Butuh waktu yang cukup lama untuk tim SAR dan BPBD bersama warga untuk bisa mengevakuasi korban Ketut Sutarsana yang tertimbun bebatuan. Menurut petugas, proses tersebut terkendala dengan dimensi bebatuan yang cukup besar.


Akhirnya, Basarnas Kantor SAR Denpasar kembali menambah jumlah personil untuk membantu tim yang berada di lokasi longsor. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. bahkan memimpin langsung selama berjalannya operasi SAR dan dibantu pihak Koramil Tejakula, Polsek Tejakula, Sabhara Polda Bali, BPBD Buleleng, PMI, serta masyarakat setempat.

BACA JUGA :


Bahkan untuk mengevakuasi korban Ketut Sutarsana, batu-batu yang menimbun korban pun harus dipotong, agar memudahkan petugas SAR Denpasar bersama BPBD dan dibantu warga agar bisa mengeluarkan korban dari dalam timbunan longsor. Nyawa Ketut Sutarsana tidak bisa tertolong dan tewas di lokasi longsor, karena terjepit bebatuan besar dan membuat badannya remuk mulai dari dada hingga kaki.(BB).